Bila ada dua hati dalam sebuah cinta, takdir mereka akan bertautan.
Bila tiga hati terlibat dalam sebuah bentuk cinta, takdir mereka akan berbenturan.
-:-
.
.
.
Itachi duduk, wajahnya agak menunduk. Cahaya terang yang menyirami tubuhnya membuat sebagian wajahnya yang tertutup rambut yang tergerai, terlindung dalam bayangan.
Di sekitarnya semua hampa.
Ada keindahan titik-titik yang berkilau seindah permata. Seperti lapisan berlian di kain gelap yang terbentang.
Lalu dia menoleh. Dia tidak bicara, hanya menatap dengan mata gelapnya.
Hinata membuka mulut, tapi tak ada suara yang keluar. Keinginan yang begitu kuat menggetarkan pita suaranya. "Ita-kun..." Lalu tersentak dari mimpinya, enggan membuka kelopak mata dan berharap bisa kembali tidur. Tapi mimpi itu tidak kembali, kelelahan itu lenyap seperti kehadiran Itachi yang selalu mampir ke alam bawah sadarnya.
Perlahan Hinata meninggalkan dunia indah di mana Itachi ada tapi tak tersentuh. Tangannya menyentuh permukaan ranjang yang dingin. Saat dia menutup lagi kelopak matanya, air mata mengalir.
Tubuhnya meringkuk, begitu kesepian.
.
.
.
"Seperti apa duniamu?"
"Indah... begitu indah."
"Aku ingin berada di sana."
Bulan Mei yang hangat menjadi awal bagi Uchiha Sasuke untuk benar-benar melepas kruk yang selama ini membantunya berjalan.
Sejak bangun dari komanya, Sasuke berjuang melatih semua otot dan tulangnya yang kaku. Operasi dan perawatan memakan waktu yang tidak sebentar, namun terapi yang dia jalankan butuh waktu yang terasa tanpa akhir. Tulang punggung yang patah membuatnya harus belajar berjalan lagi, lingkungan rumah sakit menjadi lingkungan yang familiar baginya.
Seorang gadis dengan rambut berwarna kelopak bunga khas Jepang selalu menjadi orang yang setia di sampingnya.
Setelah empat tahun, Sasuke akhirnya bisa kembali menjadi individu yang menikmati jalan-jalan tanpa kursi roda atau batang kembar kruk yang membuatnya tampak cacat.
Hari ini, Sasuke memutuskan mengikuti arus perkembangan dunia dan berdiri di antara kerumunan hiruk-pikuk pusat kota Tokyo, menanti orang yang dipilihnya untuk menemani.
.
.
.
Seperti kebanyakan anggota Uchiha lain, Shisui juga berambut hitam, memiliki sepasang mata gelap, tubuh tegap dan tinggi. Kehadirannya mendominasi dan selalu menjadi pusat perhatian.
Sahabat baik Itachi itu menjadi rekan yang bisa dipercaya Hyuuga Hinata. Namun, sering kali, Uchiha Shisui meremehkan kemampuan Hinata dalam urusan bisnis.
Rapat lain yang menyita waktu menjadi sebuah agenda yang umum bagi keduanya. Di sisi Hinata, duduk Hatake Kakashi yang siap membantunya. Di sisi lain, Shisui mencerna laporan perkembangan otomotif yang baginya krusial di Uchiha Corp.
Di hadapan mereka, seorang desainer muda lulusan Italia, mengajukan hasil kerjanya. Sedan baru dengan daya lari luar biasa yang mengambil warna platinum untuk tubuhnya, mengingatkan Hinata pada warna mata Kiseki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Song
FanfictionDari waktu yang terus bergerak maju, terkadang kita tak sadar bahwa dunia berputar dengan alasan, seperti juga keberadan aku, kau, dan dia. Sasuke-Hinata-Itachi