(THE REAL) Epilog

11.8K 1K 54
                                        

WOW! IGotYou tembus 2,5k reader and 500 voters! Thank you all. Jadi makin semangat bikin epilognya ^^

So this is it, the full epilog of "I Got You".

***

Harry menggerutu pelan. Ia sibuk berjalan mondar-mandir di ruang makan. Satu tangan diletakkan di punggung, sementara satu tangan lagi diletakkan di atas perutnya yang membuncit seperti bola dunia.

Ron dan Hermione yang duduk di meja makan hanya memutar mata dan memandangi Harry Potter-Malfoy yang sedang hamil tua malah hilir mudik bak setrikaan di ruang makan Malfoy-Potter Manor.

Seharusnya Draco sudah pulang, pikir Harry. Tapi mengapa hingga kini Draco belum juga pulang? Apa yang menahannya?

Seolah mengetahui pikiran Harry, Ron memberi tatapan mencela dari meja makan.

"Tenanglah, Harry," tegurnya sambil menyendok potongan Pie Hati dan Ginjal buatan Kreacher ke mulutnya. "Toh Draco tidak akan digondol Veela," lanjut Ron.

Gagasan Draco digondol Veela membangkitkan kecemburuan Harry. Oh, betapa pria hamil bisa menjadi super sensitif.

"Aku. Tidak. Bisa. Tenang." Harry mengertakkan giginya. Mata hijau cemerlangnya menyipit dalam kemarahan saat menatap Ron.

Hermione baru akan membuka mulut untuk membela Ron ketika tatapan marah Harry beralih padanya. "Dan kau jangan coba-coba membelanya."

Hermione hanya mengangkat bahu dengan wajah masam.

"Bagus."

Harry memutar tubuhnya dengan cepat. Saking cepatnya, salah satu kakinya sukses terantuk kaki meja makan dan Harry mendarat di lantai dengan perut duluan.

"Aaaarrggghh!"

"HARRY!" Ron dan Hermione melompat dari kursi ruang makan dan menghampiri Harry yang berbaring telungkup di lantai.

Hermione dan Ron membalik tubuh Harry dengan pelan. Hermione menopang kepala Harry di pangkuannya.

"Harry, kau bisa mendengarku?" Hermione menatap Harry dengan cemas. "Bertahanlah, Ron akan menelpon ambulans."

Ron memandang Hermione seolah Hermione tak waras. "Aku? Menelepon? Aku tak bisa menggunakan benda muggle, kau ingat? Mungkin Dad--"

Erangan Harry yang tiba-tiba, membuat Ron berhenti mengoceh dan menatap sahabatnya dengan cemas.

Wajah Harry mengernyit menahan sakit yang berpusat di perutnya. Pandangannya berkunang-kunang. Kepalanya sakit. Suara Ron dan Hermione bagaikan terdengar sangat jauh.

Harry mencoba memfokuskan diri pada wajah Hermione dan berbisik pelan, "Kurasa sudah saatnya."

Dan kemudian dunia Harry gelap.

*****

Draco Malfoy berlari di sepanjang koridor rumah sakit. Jubah hitamnya berkibar-kibar. Wajah putihnya pucat pasi. Pikirannya langsung kalut saat diberi kabar oleh Hermione bahwa Harry terjatuh dan kemungkinan akan segera melahirkan.

Harry sungguh ceroboh, pikir Draco sambil bersungut-sungut. Menempatkan dirinya dan bayi mereka dalam bahaya, apa sih yang Harry pikirkan?

Larinya mulai melambat ketika matanya menyipit melihat Ron dan Hermione duduk di depan sebuah ruangan dikelilingi oleh beberapa orang. Setelah semakin dekat, barulah Draco menyadari, keluarga Weasley ada di sana. Tak hanya itu, seorang pria berambut pirang pucat berdiri di sana juga, sedang berbicara serius dengan Arthur Weasley. Jantung Draco berdebar kencang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Got YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang