Di taman belakang SMP 1 UNGGUL, terdapat lima orang anak yang sedang berbincang bincang tentang awal mereka saling mengenal. Mereka bernama Silva, Sofie,Delia,Lula, dan Jihan.
"Gue ingat banget, waktu kelas 1 SD uang jajan gue ketinggalan." Kata Silva sambil menerawang masa lalu itu."Nah iya, uang jajan gue juga," Sahut Delia
"Trus pas bel istirahat, mak gue nganterin tuh uang, " lirih Silva
"Dan pas banget oma gue juga nganterin uang jajan ke sekolah," sahut Delia.
"Eh ternyata mak gue dan oma lu, kerja di tempat yang sama,""Dan mereka ngenalin kita berdua."
"Dan akhirnya kita berteman sampai saat ini,haha..."
Gelak tawa mengiringi obrolan mereka. Sementara Sofie,Lula,dan Jihan terkesima dan masuk kedalam nostalgia itu, seolah-olah mereka juga berada disana.
"Eh kalian cerita juga dong, gimana awalnya, kok bisa kenal?" tanya Delia
"Oke, gue yang ceritain" jawab Jihan
"Jadi, waktu itu hari pertama masuk sekolah. Kelas 7,kalo ga salah. Gue belum punya teman, gue taruh aja tas gue disamping tas orang yang belum gue kenal. Eh taunya itu tas Lula. Nah disitu kita makin deket. Iyakan lul?"
"iya wkwk,btw si Sofie dapet dimana?" sahut Lula
"njir, gue kan sering seangkot sama lo lul,trus lo pedekate ama gue, lo bilang kita sekelas, lo bilang gue pintar, trus waktu ujian lo nyontek mulu ke gue, masa lo lupa?" tukas Sofie
"kebuka deh rahasia besar gue,dasar tahi lalat epi lo," jawab Lula nyengir
"Nah kita berlima kenal darimana?"
Tanya Silva bingung"Yaelah. Gue,elu,dan lula kan udah temenan sejak sd." kata Delia sambil menyeruput es kelapa di tangannya.
"Kalau Jihan dan Sofie, si Lula yang ngenalin ke kita. Udah ngerti? " Jelas Delia lagi
"Ngerti dikit." jawab Silva
"Jadi gini, kita itu kan ... "
Belum sempat Delia menjelaskan. Lula memberi kode lewat kontak mata. Arti dari kode itu kira-kira begini..
"Udah, biarin aja dia mikir sendiri. Kapan lagi nalarnya jalan."
Setuju dengan kode yang diberikan Lula, akhirnya Delia diam. Tidak jadi melanjutkan penjelasannya.
FYI, CERITA INI DITULIS TANPA KONSEP :V
SEMOGA SAJA NYAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
About Close Friend (proses)
Short StoryPeralihan monokrom hidup begitu jelas ketika kalian datang. Dan gelap gulita malam menjadi saksi kalian kembali hilang. Tak perlu aku berkutik untuk membuktikannya karena Alam semesta juga menjadi saksinya.