"Silva!! Aduh kamu jadi anak lalai banget sih, liat tuh udah jam berapa?"
Teriak wanita yang merupakan Mami dari Silva.
"Iya Mi, baru juga jam 7,masih ada 15 menit lagi kok.""Ampun Mami ngeliat kamu, lah sekarang nyari apaan?"
"Duh, kaus kaki aku mana mi?"
"Ya Allah, mami pikir udah siap, kiranya masih nyari kaus"
"hehe, sabar mi"
Pagi yang cerah diwarnai dengan teriakan Mami yang cukup untuk membuat gendang telinga Silva pecah.
Tak mau mendengar banyak celoteh mami,Silva pun dengan sigap memakai sepatu dan beranjak dari tempat duduknya.
"Mami.. Silva pergi dulu ya.""Iya hati hati."
☜☆☞
Sesampai di sekolah, Silva berlari menuju gerbang. Ia berharap gerbang sekolah masih terbuka lebar.Jreng jreng jreng..
Setelah kaki kanan Silva melewati pembatas gerbang, bel pun berbunyi.
"Huh, pas banget." kata kata itu keluar dari bibir mungilnya.
Dari kejauhan terlihat 4 orang temannya berdiri di koridor. Merasa telah dinanti,ia pun berjalan cepat kearah teman-temannya.
Sesampai disana,teman-temannya telah tiada. Diduga, keempat temannya meninggalkan Silva,ketika melihat Silva berjalan menuju koridor. Sungguh Nais.
Hay reader, lanjut baca yok..
Dan jangan lupa tinggalkan kritik saran kalian, oke?
KAMU SEDANG MEMBACA
About Close Friend (proses)
ContoPeralihan monokrom hidup begitu jelas ketika kalian datang. Dan gelap gulita malam menjadi saksi kalian kembali hilang. Tak perlu aku berkutik untuk membuktikannya karena Alam semesta juga menjadi saksinya.