Rencana

18 8 0
                                    

Tak terasa waktu cepat berlalu. Rasanya baru tadi mereka masuk kelas, tetapi sekarang mereka sudah berjalan meninggalkan sekolah.
Mereka berbicara satu sama lain tentang banyak hal. Termasuk tentang waktu yang terasa semakin cepat.

"Gak terasa beberapa hari lagi tahun baru ya." kata Lula

"Iya." jawab Silva

"Gak lama lagi, kita ujian nasional dong." kata Lula

"ya, beberapa bulan lagi lah." Sahut Silva

Mereka mengganggap tahun baru adalah pertanda bahwa ujian nasional gak lama lagi.

"hah? Beberapa bulan lagi? Gue ga mau pisah sama kalian." rengek Delia.
"udah, masih lama tau." jawab Jihan menenangkan.

"tetep aja, gue gak mau pisah. " Delia merengek.

"ehm, gimana kalo kita ngadain tahun baru dirumah gue? Itung itung untuk kenangan." tanya Jihan berharap yang lain setuju.

"boleh juga tuh." jawab mereka serentak. Kecuali Sofie.

Melihat Sofie terdiam, mereka pun tatap-tatapan. Seolah mengetahui penyebabnya.

"Fi, lo bisa ikut kan? " tanya Jihan

"ehm, gimana ya? Belum pasti sih. " jawab Sofie datar

Mereka tahu betul, bagaimana keadaan Sofie saat ini. Sofie dalam keadaan serba salah. Ia ingin ikut,tapi takut tidak diberi izin. Ya, orangtua Sofie sangat peduli padanya.

***
Setelah berbincang lama, tanpa mereka sadari,mereka telah berada di seberang jalan. Tempat biasanya mereka menunggu angkot.

Dari kejauhan telah terlihat angkot berwarna merah bertuliskan 13a. Sofie, Lula, dan Silva bersiap siap menaiki angkot tersebut. Tak lupa sepatah kata diwakilkan oleh satu diantaranya

"angkot gue udah datang tuh, gue dulu ya." Silva mewakili

Jihan dan Delia pun mengangguk mantap.

"hati hati ya, jangan kangen gue. " ujar Jihan sedikit terkekeh.

"seep" jawab Silva.

Berbeda dengan ketiga sahabatnya, Jihan dan Delia tidak menunggu angkot. Tetapi Jihan dan Delia menunggu seseorang menjemputnya.



Lanjutttt




Jangan lupa vote!
👇
👇










About Close Friend (proses)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang