_Taehyung POV_
Mereka semua memang membenciku kecuali hyung tertuaku. Tetapi aku juga tahu jika Jin hyung hanya mencoba bersikap adil sebagai hyung tertua, dia hanya mencoba menekan egonya untuk tidak menyalahkanku akan apa yang terjadi di dalam keluarga ini. Jika aku bisa memilih aku tak akan mau sakit saat itu. Semua takdir dan kali ini aku akan menerima takdir ini dan tidak akan melawannya.
Setelah rumah, sekolah adalah neraka kedua bagiku. Kenapa? Karena tiada hari tanpa siksaan Jimin yang mencoba bersenang-senang denganku. Seperti sekarang aku harus rela melihat bangkuku penuh dengan tulisan kasar. Dan aku hanya mencoba tersenyum. Dia adalah saudara kembarku dan tak mungkin hatiku akan membenci semua perbuatannya.
"Hai Tae, ingin ku bantu membersihkannya?." Ucap seseorang kepadaku dan aku sangat hafal dengan suaranya. Dia satu-satunya orang yang mengerti keadaanku selama ini, Park Sungjae.
"Terimakasih sungjae-a, sebentar lagi tulisannya bersih." Jawabku sambil tersenyum
"apa kau tak marah padanya tae? dia saudaramu tapi sangat kejam terhadapmu."
"tidak jae-aa, aku tak bisa marah ataupun membencinya, aku sangat mengenalnya, ini semua hanya pelampiasaan kekecewaanya saja."
"kau tae, aku tak mengerti hatimu itu terbuat dari apa. Jangan sungkan meminta bantuanku tae-a, aku sahabatmu."
"gomao sungjae-aa J." Jawabku sambil melanjutkan kegiatanku membersihkan mejaku. Baru beberapa saat, aku merasakan sesak yang lain di dalam dadaku. Bukan. Ini bukan karena perbuatan Jimin hari ini, Sial! Organ ini berulah lagi.
"tae, gwenchana? Kenapa wajahmu berubah pucat. Kau sakit?." Panik sungjae saat melihatku langsung terdiam dan terlihat kesulitan untuk bernafas.
"gwenchana jae-aa, aku..." belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, dadaku bertambah sesak dan reflek tangan ini mencengkeram dada tepat di sumber rasa sakit.
"tae-a, kita ke ruang kesehatan sekarang." Sungjae pun membantuku beranjak dari kelas.
_Normal POV_
Sungjae sangat mengenal sahabatnya ini, apa yang terjadi dengannya dan penderitaan apa yang dia sembunyikan di balik senyumnya. Seperti saat ini, dia harus kembali melihat Taehyung terbaring di ruang kesehatan setelah dia mendapat serangan kecil dan beruntungnya Taehyung selalu membawa nyawa keduanya kemanapun dia pergi.
Kalian bertanya-tanya ada apa dengan Taehyung? Sebenarnya di balik kesempurnaan fisiknya ada penyakit mengerikan yang kapan aja bisa merenggut nyawanya. Lemah Jantung. Penyakit yang memang lebih sering dimiliki oleh beberapa anak kembar. Sejak kecil daya tahan tubuh Taehyung memang buruk dan itulah yang membuat tuan dan nyonya Kim bersikap lebih protect terhadapnya dan itu semua awal mula kesalahpahaman muncul dan sebagai puncaknya adalah kematian tuan dan nyonya Kim.
Masker oksigen masih setia menutupi hidung dan mulut Taehyung. Namja ini pingsan setelah meminum obatnya. Sungjae menatap sedih keadaan sahabatnya ini dan dia berjanji akan melindungi Taehyung.
Tak terasa bel pulang sekolah pun berbunyi. Sungjae masih setia menunggu Taehyung bangun.
"eunghh.." terdengar lenguhan dari ranjang yang ditiduri seorang namja.
"hai tae, bangunlah.. gwenchanayo?." Sungjae pun mencoba membangunkan taehyung.
Mata itu akhirnya terbuka, dan mencoba memfokuskan penglihatannya.
"sungjae-a, jam berapa sekarang?." Tanya Taehyung sambil melepas masker oksigen yang dia kenakan.
"ini sudah jam pulang sekolah tae-a." Jawab sungjae sambil membantu taehyung untuk duduk bersandar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae! Hyung
FanfictionBagaimana kalian dapat memaafkanku? izinkan aku memperbaiki segalanya sebelum terlambat. -KTH- Maafkan hyung saeng, hyung belum bisa melindungimu dari saudaramu sendiri. hyung belum bisa membelamu -KSJ-