Nouryoku

258 12 0
                                    

"Nyonya Suzzy!" seruku sambil membuka kan pagar rumah Ayumi ketika melihat sebuah mobil yang sangat ku kenal berhenti di depan rumah Ayumi.

Ku lihat Nyonya Suzzy tampak terburu-buru sambil masuk ke dalam. "Dimana Ayumi, Rika?" tanyanya kepadaku.

"Ada di kamar" ucapku.

Ia langsung berlalu ke kamar dan Cindy menghampiriku.

"Ada apa?" tanya Cindy.

Aku menceritakan semuanya kepada Cindy. Mendengar itu, Cindy membelalakkan matanya kaget.

"Sepertinya... Ayumi bisa melihat hantu..." gumamnya.

"Hah?? maksudnya??!!!"

"Kau tahu istilah Indigo?" tanya Cindy sambil menoleh kepadaku.

Aku mengangguk. Itu istilah untuk anak yang bisa meramalkan sesuatu dan bisa melihat mahluk tak kasat mata juga bisa berinteraksi dengannya kan? EH, wait! Benarkah, Ayumi indigo???!!

"Hah, yang benar saja!" seruku tidak percaya. "Bukannya itu keturunan yah, setahuku sih Ayumi tidak memiliki keturunan indigo"

"Indigo yang ia miliki bukan dari keturunan" jawab Cindy.

"Lalu..."

Dengan wajah datar Cindy menoleh kepadaku. "Sakiko...."

Aku membelalakkan mata terkejut. Hah! Bagaimana bisa seorang hantu memberi kekuatan indigo pada Ayumi!

"Bisa saja" ucap Cindy sambil tersenyum.

Aku makin terkejut. "Ba... bagaimana bisa kamu membaca pikiranku??" tanyaku kaget.

Cindy tersenyum. "Jangan kaget, Rika. Aku memang punya keturunan, dan baru saja bisa digunakan. Sejak peristiwa Rebecca san dulu, perasaanku mulai tidak enak. Mama ku yang berkemampuan sama, juga punya perasaan tidak enak padaku. Ternyata, malamnya aku terjatuh dari tempat tidur dan pingsan. Ketika bangun, tiba-tiba, seorang anak kecil berwajah aneh menghampiriku. Aku langsung berlari ke Mamaku dan ternyata.... Kemampuan itu sudah bisa digunakan" cerita Cindy.

Aku makin terkejut. Ada apa dnegan semua temanku? Mereka bisa melihat semua.

"Tapi, me... mengapa kau menyembunyikannya?" tanyaku masih tidak percaya.

"Aku tidak ingin membuat semua orang takut. Hanya Rena yang tahu tentang hal ini" jawab Cindy santai.

"Taa.. tapi... apakah itu..." gumam Rika bergidik.

Cindy menatap Rika dengan wajah serius dan mengangguk membuat Rika terdiam seperti kehabisan kata-kata.

Tak di sangka kami sudah sampai di depan kamar Ayumi. Aku melihat Ayumi yang sudah bangun dan tersenyum cerah kepada kami. Ada juga Mama nya yang tadi sengaja pulang kantor karena mendapat berita anaknya terserempet mobil.

"Nah, anak-anak, sekarang tolong jaga Ayumi, ya. Mungkin, Tuhan telah memberi kelebihan pada Ayumi" ucap Nyonya Suzzy sambil tersenyum pada kami semua.

"Nanti walaupun dia bersikap aneh, jangan di bully, yah... hiraukan saja. Mungkin kalian tidak dapat merasakannya, tapi ia dapat merasakannya" sahut Mamanya kepada kami semua.

"Ehm... Nyonya Suzzy, apakah dia..." aku ingin bertanya apakah benar ia bisa melihat. Tetapi, Nyonya Suzzy sudah duluan menganggukkan kepalanya. Lagi-lagi aku menganga kaget.

"Jangan kaget, santai saja. Aku juga bisa ngelihat, loh" bisik Cindy padaku.

Aku berusaha mengangguk lalu tersenyum ke arah Ayumi. Entah ada angin darimana aku langsung memeluk gadis itu dan bersyukur ia bisa tersenyum seperti biasa. Ia tidak lagi berteriak ketakutan lagi seperti tadi. Tapi, itu sekarang, entah bagaimana kedepannya bila ia melihat sesuatu yang tidak jelas lagi. Aku tahu ia pencinta film horor, tapi, entahlah mengapa ia tiba-tiba jadi ketakutan setengah mati melihat hal seperti itu.

"Aku tidak takut lagi, Rika" bisiknya di telingaku.

Aku mengangguk sambil tersenyum.

Baiklah... kini ia mendapat kemampuan spesial yang mungkin tidak dimiliki sebagian besar orang. Tetapi, cukup ku kagumi akan kemampuannya.

...

"Sakiko tampaknya tidak mau berpisah dengan Ayumi" ucap Nyonya Suzzy setelah keluar dari rumah Ayumi.

Ia membiarkan Ayumi beristirahat agar lebih tenang.

"Mengapa demikian?" tanyaku penasaran.

"Semua itu atas keinginan Sakiko" gumamnya.

Aku terbelalak kaget sambil menengok ke arahnya.

"Ada-ada saja permintaan hantu itu" gumamku.

"Bisa saja ia meminta seperti itu" sahut Kira disertai anggukan Yuki.

"Yah, begitulah" gumam Nyonya Suzzy. "Sekarang biarlah Ayumi istirahat di rumah dan beradaptasi akan keadaannya yang sekarang" ucap Nyonya Suzzy.

"Tapi, apakah ia masih bisa bermain drama untuk beberapa hari nanti?" tanya Yuki.

Nyonya Suzzy mengangguk mantap. "Pasti bisa! Ia hanya butuh istirahat beberapa jam saja"

Setelah itu, Nyonya Suzzy berpamitan untuk pulang bersama Cindy.

"Terima kasih, ya, Nyonya Suzzy atas segalanya" tiba-tiba ibu Ayumi keluar dari rumah dan berlari ke pagar mengantar kepergian Nyonya Suzzy.

Nyonya Suzzy tersenyum dari dalam mobilnya.

"Ya, sama-sama. Semoga, Ayumi baik-baik saja. Bila ada masalah dengan hubungan seperti itu, bilang saja padaku" ucap Nyonya Suzzy dari kaca mobilnya. "Aku akan menolong sebisaku"

Nyonya Hiranata tersenyum cerah.

Mobil Nyonya Suzzy melaju di jalan kecil itu dan menghilang di kejauhan. Kami pun segera pamit ada Nyonya Hiranata lalu pulang ke rumah dengan perasaan lega.

Ayumi POV

Apa yang tadi kulihat? Seorang gadis dengan wajah aneh? Darah bercucuran dimana-mana. Baju putih dengan noda di mana-mana. Mengapa dunia ini menjadi aneh? Rasanya aku ingin berteriak 'Dimana kah aku?'. Mendengar Nyonya Suzzy berkata seperti itu, aku merasa shock hingga aku pingsan. Untung saja aku bisa sadar kembali.

"Ayumi, kamu harus kuat, ya. Kamu telah di beri oleh Tuhan kemampuan seperti ini. Kau harus mensyukurinya, ya" ucap Nyonya Suzzy.

"Ta... tapi bagaimana bisa? Semua yang kulihat tampak aneh!" seruku.

"Ya. Memang kalau belum terbiasa akan seperti itu. Tapi, aku yakin kamu bisa melewati semua ini" ucap Nyonya Suzzy.

Tiba-tiba, Nyonya Suzzy seperti mendapat sinyal dari seseorang. Saat ku perhatikan ke sekeliling kamar, ku lihat dua orang anak kembar ber dress merah mengintip di pintu kamar ku lalu mereka pergi. Sakiko, Seika!

"Mereka yang memberikan mu kekuatan seperti itu" ucap Nyonya Suzzy sambil menunjuk kedua anak itu.

Sontak aku terkejut mendengarnya. "Ba... bagaimana bisa?"

"Ya, Sakiko dan Seika ingin mereka selalu di dekatmu, Ayumi. Dan mungkin Tuhan mendengar doa mereka, sehingga kau diberi kemampuan" ucap Nyonya Suzzy.

Aku benar-benar tak bisa berkata apa-apa lagi. Aku menatap ke arah mamaku, Yuki dan Kira terlihat tersenyum melihat keadaanku yang membaik. Onicchan pun begitu juga. Mereka seakan memberiku semangat walaupun nantinya aku akan terlihat aneh.

Ya. aku sudah mengenal Indigo itu seperti apa. Aku yakin ini pasti akan susah untuk di jalani, tapi, aku yakin bila sudah terbiasa, aku akan mudah dijalani. Aku yakin mama, Onicchan dan kawan-kawan akan selalu memberi semangat untukku. Dan mulai hari ini, aku seperti membuka lembaran yang baru. Sebagai gadis Indigo. Tentunya aku juga punya rasa tidak sabar untuk melihat dunia luar jauh disana.

...

Sakiko (Done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang