Messeji

258 14 2
                                    


Aku, Rika, Yuki dan Kira menangis mendengar apa yang di ceritakan oleh Sakiko. Sekaligus kami juga merasakan dan melihat secara langsung apa yang terjadi pada SMA Hyouko tahun 2009.

"Bagaimana?" tanya nyonya Suzzy, tante Cindy yang merupakan orang indigo dan paranormal.

Rika menyeka air matanya. "Aku tidak tega melihatnya" lirihnya.

"Maka dari itu, ia meminta tolong Ayumi untuk membantu menyampaikan semuanya. Kau di lihat sosok yang hebat dan pemberani, Ayumi" ucap nyonya Suzzy.

Aku menundukkan kepala dengan air mata yang tumpah di pipiku. "Entah... pertama kali bertemu, aku kira... ia anak TK atau SD.... te.. tetapi bukaan" lirihku.

"Sakiko ingin berpesan padamu, Ayumi dan juga kalian semua. Ia berpesan bahwa jasadnya dan Seika ada di gudang balkon sampai sekarang. Katakan juga kepada kepala sekolah bahwa mereka telah meninggal. Karena, sampai sekarang polisi belum menemukan jasadnya dan dianggap hilang. Hitomi dan Mirai menghilangkan jejak-jejak pembunuhan itu" ucap nyonya Suzzy. "Saya akan menunjukkan mu jalan ke rumahnya"

Aku membelalakkan mataku. Demi apa jasad mereka masih di dalam gudang? Bila melakukan semua ini, harus ada bantuan dari kepala sekolah.

"Dan, satu hal yang harus kalian lakukan ini lebih penting dari apapun. Buatlah peraturan yang ketat tentang bullying di Sma Hyouko dan sampaikan pada seluruh siswa bahwa bullying itu dilarang" papar Nyonya Suzzy. "Kalau tidak, Seika akan terus membunuh semua korban bullying itu. Karena, tahun ini bullying akan marak lagi di SMA Hyouko"

Kami saling bertatapan karena bingung yang harus dilakukan.

"Bagaimana, kalau kita menghentikan Seika untuk berbuat seperti itu?" gumam Rika.

"Ya, sepertinya akan sulit bila menemui kepala sekolah" sahut Yuki.

Nyonya Suzzy mencoba berbicara pada Sakiko.

"Jiwa anak terlalu kuat bersatu dengan iblis" gumam Nyonya Suzzy "Ia sudah tidak bisa di tahan lagi dan ia pasti akan terus melakukan pembunuhan itu ketika ada bullying di SMA Hyouko"

Aku menatap ke arah Rika dengan pandangan khawatir.

"Sebaiknya kau cepat melakukan ini, Ayumi" ucap nyonya Suzzy lagi.

Aku menggigit bibirku ketakutan.

"Ayumi, kami akan selalu membantumu, kok" ucap Yuki yang ada di belakangku.

"Aku juga akan membantumu" sahut Rika sambil memegang pundakku.

Kira yang di belakangku mengangguk. "Walaupun aku penakut, aku akan membantumu, Ayumi" ucapnya sambil tersenyum.

Cindy yang ada di situ juga mengangguk. "Aku juga akan bantu" ucapnya senang.

Nyonya Suzzy tersenyum pada kami. "Kasus ini pembunuhan dan pelecehan ini bisa dibilang sangat terkenal bahkan sampai masuk koran. Walaupun sudah lama, tetapi Sakiko yakin bahwa Kouchou sensei masih mengingat kasus ini" ucap Nyonya Suzzy.

Aku menganggukkan kepalaku dan tersenyum pada mereka semua karena mau membantuku. Aku berterima kasih kepada nyonya Suzzy yang telah membantuku membaca masa lalu SMA Hyouko. Karena sudah malam, kami pulang ke rumah. Rika memutuskan untuk menginap di rumahku malam ini karena takut ada sesuatu yang terjadi. Begitu juga Yuki yang menginap di rumah Kira malam ini. Jangan khawatir, Sakiko, kau akan segera di selamatkan nanti.

...

Keesokan harinya, di sekolah kami segera pergi ke ruangan Kouchou sensei.

"Kayaknya kalian berempat aja yang masuk, kita tunggu di luar" usul Cindy disertai anggukan Rena.

Sakiko (Done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang