Second Case

877 23 5
                                    

Senin itu,

Banyak sekali yang sedang membicarakan kematian Risa Takita dan Karin Shimoka di kelas, kelas sebelah maupun angkatan yang lain. Bahkan guru-guru juga membicarakan itu tampaknya. Hari ini yang biasa masuk jam delapan, ditunda menjadi jam sembilan karena guru-guru sedang rapat. Mungkin membahas yang kemarin. Tapi, entah lah...

"Katanya yang menabrak belum ditemuin loooh"

"Katanya tabrakannya itu sengaja?"

"Supirnya kok bisa kabur? Kan katanya begitu tabrakan langsung berdatangan orang dan polisi? Bagaimana kaburnya?"

Ramai sekali siswa membicarakan tentang kecelakaan kemarin sore. Tetapi, aku dan Rika memilih untuk tidak membahasnya dan membahas hal lain. Tetapi, aku masih memikirkan apa yang dikatakan petugas kasir tadi malam.

"Kemarin papa juga meresahkanku, sih karena ada berita kecelakaan itu. Itu kan lokasinya lumayan dekat dengan sekolah" gumam Rika. "Untung saja diantar kata beliau kemarin"

Aku terkikik. "Malamnya Kira menelpon ku karena ketakutan di rumahnya hahaha"

Kira yang duduk di depanku melirik kepadaku.

Aku mengacugkan kedua jari "Ampuuun..." gumamku.

"Tapi, tadi malam itu beneran loh, di dapur rumahku tiba-tiba ada suara-suara gitu. Aku bingung suara apa, tapi, kayak suara ada orang" ceritanya.

"Itu mungkin cicaaaak" sahutku santai.

"Bukaaaan masa cicak???! suaranya keras banget gitu cicak?" sanggah Kira. "Terus tiba-tiba saat aku ke kamar mandi lampunya mati sendiri!" seru Kira.

"Mungkin di rumah mu ada yang iseng" gumamku.

"Di rumahku kan gaada orang sudah ku bilaaang" sahut Kira.

Rika menatap Kira kaget dengan tatapan ketakutan. "Ituuu.... Mungkin...." lirihnya sambil melirikku dengan tatapan ketakutan.

Aku menatapnya dengan wajah freak. Entah ada apa dengannya?

Kira menatapnya serius. "Mungkin apaaa???"

Rika masih memasang ekspresi ketakutan dan serius. "Ituuu.... Mungkiiiin...."

"Itu mungkin kamu lupa ganti lampu kamar mandi ajaaa makanya mati tiba-tiba!" seru Rika sambil berdiri mengagetkan orang disekelilingnya.

Aku kecil tertawa mendengarnya. Kan sudah kuduga.

"Hahaha... iya bener Rika tuuuh... mungkin aja kamunya lupa ganti lampu hahaha" candaku.

Kira memanyunkan bibirnya. "Tapi, waktu lampunya mati, terus aku keluar kamar mandi untuk nyalain, ternyata bisa nyala!" seru Kira.

"Ya memang kadang lampu kalo udah mau mati gitu" ujar Rika sambil duduk di kursinya lagi. "Sering mati terus nanti nyala lagi"

"Tenaaang... gaada hantu kok kalau kamu gak macem-macem" hiburku.

Tak lama setelah itu, guru pun mulai masuk kelas. Beberapa guru juga berkata bahwa kita harus berhati-hati. Walaupun tadi malam itu mungkin hanya ketidak sengajaan, tapi beberapa mendapat info bahwa tabrakan itu sengaja dan pelakunya kabur. Siapa tahu pelakunya dendam dengan sekolah ini kata beberapa guru. Emang masih jaman dendam sampai segitunya ya?

"Rika!" seruku saat melihat Kira yang akan berdiri.

Ia menoleh ke arahku.

"Mau kemana?" tanyaku sambil memasukkan buku ke laci. Ini waktunya istirahat.

Sakiko (Done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang