Sesungguhnya saya membutuhkan kamu seperti popeye membutuhkan bayam. -tf.
❤
"LO GILA?!" Sabfa melempar boneka berbentuk bola dan tepat mengenai Aldi yang duduk di bawah tempat tidur.
Siang ini Aldi bolos kuliah jam terakhir. Dia datang ke rumah sabfa yang kebetulan laki-laki tinggi dengan kulit hitam manis itu ada dirumah.
Aldi dan Sabfa memang tidak kuliah di satu universitas yang sama, tapi persahabatan mereka tidak terhalang karena itu.
Aldi mendelik kesal lantaran kepalanya terjetot kedepan karena lemparan bola boneka itu. "Iya. pulang dari sini gue daftarin diri ke rjs" sewotnya.
Sabfa memutar bola matanya, jengah. Dia menutup laptopnya, beringsut turun dari kasur lalu duduk disebelah aldi yang matanya menatap kosong layar televisi yang menampilkan permainan games playstation; GTA yang lagi kebut-kebutan dijalanan pake mobil hasil begal.
"Serius, lo salah!" desis sabfa.
"Iya, tau"
"Kalo tau kenapa lo lakuin?!"
"Gue kepancing. Entah kenapa, gue terobsesi buat dapetin (namakamu) lagi waktu itu"
Sabfa diam. Matanya ikut menatap lurus ke layar lcd televisi, melihat betapa bengisnya aldi mengendarai mobil sampai menabrak banyak pejalan kaki di games GTA nya.
"Jadi karena itu? bukan karna lo kalah berantem sampe bonyok terus ke rumah sakit sendirian kaya jomblo itu?" Sabfa menjeda rentetan ucapannya, dia menghela nafas pelan. "Lo nerima itu secara sadar?"
Aldi mengalihkan pandangannya jadi sepenuhnya ke sabfa. Aldi mendengus seraya kepalanya yang menggeleng pelan. "Gue iya-in itu sebelum kita tonjok-tonjokan"
"Kenapa dia nyerang lo? padahal lo udah iya-in"
"Dia bilang kalo dia suka (namakamu)"
"Terus? lo tetep nerima kerjasama bareng dia?" Sabfa lagi-lagi memutar bola matanya, kesal kali ini. "Heh, lo malah ngebantu dia buat dapetin (namakamu)!"
"Gue punya rencana lain dibalik ini semua, walaupun resikonya gue dibenci (namakamu)"
Sabfa mengerutkan keningnya. "Gimana?"
"Yang pasti gue ga bakal bikin (namakamu) sama iqbaal pisah"
"Jadi udah merelakan mantan sepenuhnya nih? Hm" Sabfa terkekeh meledek aldi.
"Gue udah relain dia dari lama!" Aldi mendengus, "Tapi buat lupain dia, gue belum bisa, sedikitpun." lanjutnya lirih.
Menghela nafas pelan, sabfa menepuk pundak aldi. "Yaudah, itu.. jangan lagi-lagi" ujarnya.
"Nanti malem, lagi."
"Astatang!" sabfa berdecak keras, "Jangan terima!"
"Gue gak mau dibilang pengecut sama dia" tukas aldi.
"Apapun resikonya?" tanya sabfa yang dibalas anggukan mantap oleh aldi.
Sabfa tidak bisa menentang apa yang sudah dianukan sahabatnya itu. Aldi memang keras kepala, tapi jauh dibalik sifat itu dia adalah laki-laki yang tengah malem sering galau ditemani lagu-lagu mellow yang sesuai dengan suasana hatinya.
Keadaan hening selama beberapa detik, tapi selanjutnya jadi berisik karna sabfa yang terus mengomentari permainan GTA yang sedang dijalankan aldi.
"Eh anjir, itu cewek seksi napa ditabrak!"
"Weh bego, jangan nerobos lampu merah nanti ditilang!"
"Mobil nya berasep tuh, buruan begal mobil yang lebih bagus!"