14. Dia

9.9K 1K 186
                                    

Satu yang pasti adalah.. Waktu terus berjalan bahkan ketika kamu sedang diam. -prafr.


"Jangan nangis"

(Namakamu) menoleh cepat ke iqbaal yang duduk dikursi pengemudi, tepat disamping kanannya. Gadis itu berdecak pelan, "Perasaan aku ga enak, baal"

"Kasih kucing aja kalo ga enak"

"IQBAAL!" (namakamu) merenggut kesal, tapi malah semakin membuat laki-laki itu terkikik geli.

Mobil iqbaal berhenti disebuah jalan raya yang sepi. Sepi dalam artian tidak ada kendaraan yang lewat selain ramainya puluhan orang yang berkumpul memadati tepi jalan.

(Namakamu) memejamkan matanya, menarik nafasnya lalu dia hembuskan perlahan. Matanya refleks terbuka saat kepalanya terasa berat sekaligus nyaman karena tangan iqbaal yang bertengger disana sambil mengusap lembut rambutnya.

"Kamu harus percaya kalo aku bisa" Iqbaal menatap (namakamu) dengan tatapan yang sangat meyakinkan. Lantas gadis itu menganggukan kepalanya, segurat senyum lebar terlukis diwajahnya.

Iqbaal perlahan memajukan wajahnya dengan senyuman yang masih belum hilang, (Namakamu) diam dan refleks memejamkan matanya saat wajah iqbaal sudah tidak berjarak lagi. Hidung mancung keduanya menempel, iqbaal terkekeh sambil menggesekan kedua hidung mereka. Setelah itu iqbaal menjauhkan wajahnya, mengacak gemas rambut (namakamu) dan gadis itu salah tingkah.

"Kenapa?" tanya iqbaal dengan tatapan jahilnya, "Kamu maunya aku apa-apain ya?"

(Namakamu) melotot, dia menepak pundak iqbaal sambil berdecak. "Apaan sih, engga" elaknya. iqbaal tertawa.

Iqbaal mengangkat dagu (namakamu), melakukannya sekilas dan hanya menempel.

"Ayo turun" seru iqbaal. (namakamu) mengangguk pelan sambil membuka pintu mobil--tapi belum terbuka sempurna iqbaal memekik, "ANJIRRR!"

(Namakamu) melihat jelas dikaca pintu iqbaal ada bastian dan devan yang nyengir-nyengir gajelas.
Iqbaal menurukan kaca mobilnya sedikit, "Minggir atau aset lo kepentok pintu. Gue ga tanggung jawab"

(Namakamu) menggelengkan kepalanya, terkekeh. Dia keluar dari mobil lebih dulu, baru disusul iqbaal.

Mata (namakamu) menatap sekeliling, ramai. Ya, tapi ngeliat orang-orang yang ada disini bikin (namakamu) ngeri. Abisnya tampilannya pada kaya geng motor yang siap ngebegal semua sih, sangar-sangar juga mukanya. Ada beberapa cewek, tapi penampilannya ew banget. Baju tanpa lengan, celana hotpants yang super pendek kaya ga pake celana.

"Lo ko sembuh sih?"

"O jadi lo ga mau gue sembuh?"

"Ya bukan gitu, cuma kecepetan aja. tadi siang kayaknya lo kritis. Wah, lo ngeprank dokternya ya? hahaha"

"Bangke!"

(Namakamu) nyamperin iqbaal yang lagi nyender di badan mobil, didepannya ada bastian yang mukanya masih pada bonyok tapi keadaannya jauh lebih sehat daripada tadi siang pas dirumah sakit, ada juga devan yang kece banget malem ini pake hoodie maroon, celana sobek dibagian paha. dimana-mana tuh sobeknya dilutut, nah dia di paha. dasar, pamer mentang-mentang pahanya semulus paha ceribel.

Iqbaal senyum begitu (namakamu) berdiri disampingnya. "Gue titip cewek gue"

"Jangan sampe dia kesentuh tangan cowok lain" lanjutnya.

Devan mengerjapkan matanya menatap (namakamu) yang malem ini pakai flanel kebesaran sama ripped jeans, rambutnya di cepol asal tapi itu yang bikin dia cantik dipaduin sama mukanya yang polos tanpa makeup. bener-bener tanpa bedak dan cuma pake lipbam biar ga kering.

STAY x IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang