part 1

1.6K 147 6
                                    

Hai.. hai.. ini cerita ku yang ke 2.
Cerita ini aku buat berdasarkan pertimbangan dan perenungan yang cukup panjang. Sampe baru berani di post.
Sorry ya klok critanya radak GJ mohon di maklumi 😊😊
Namanya juga masih belajar haha..
Klok ada kritik atau saran, monggo hehe.. 😁😁
.
.
.
.
.
.
------------------


Seorang wanita cantik tengah berlari dengan nafas memburu, langkahnya menysuri setiap ruang rumah beruansa biru laut yang kemarin malam ia singahi. Gadis itu terus berjalan melewati beberapa ruang, berharap agar cepat menemukan jalan keluar.

Tangannya gemetar dengan keringat dingin yang mengalir ditubuhnya. Tak lama wanita itu berhasil menemukan sebuah pintu bercat putih. Langkahnya kian cepat saat pendengarannya menangkap suara-suara berat yang sedari tadi ia hindari. Ia mendorong gagang pintu itu menimbulkan suara derit di engselnya.

"yak! Dia ada di pintu keluar"

Suara berat laki-laki itu mengagetkannya membuat kepanikkannya bertambah. Dan saat langkah keduanya melewati pintu itu. matanya menangkap sosok lelaki berbadan besar dengan di ikuti dua orang lagi di belakangnya.

"bos dia di sini!"

" cegah! , jangan sampai dia lolos!"

Suara berat itu mengintrupsi yang dengan sigap mengejar buruannya.

"hah.. hah.. hah- "

Wanita itu terus saja berlari, dengan nafas terengah-engah. Kakinya lecet karena terus saja berlari tanpa alas di bangunan setengah jadi itu. menginjak beberapa bahan bangunan yang berserakan di lantai membuat goresan-goresan di kakinya. Langkahnya melambat saat rasa perih di kakinya semakin menjadi-jadi. Darah mengalir di sela-sela jemari kakinya. Ia terus berlari keluar dari dalam bangunan itu, disusul 3 orang pria di belakangnya.

"yak! Berhenti!"

Sebuah suara membuatnya tersadar memper cepat lagi gerakkannya.

Dorr!

Suara tembakan meluncur, mengores pundaknya. Tapi dia tetap tak perduli. Yang ia tau , ia harus segera keluar dari situasi ini.

"dasar jalang sialan"

Namja bersurai merah itu merebut senapan di tangan pengawalnya.

Dorr!

Dorr!

2 Selongsong peluru menghambur secara beriringan dengan suara letusan senapan yang di gengamnya. Bertepatan dengan letupan terakhir itu langkah wanita terhenti dengan tubuhnya yang lumbung kemudian jatuh tergeletak di tanah. Suasana jalan saat itu sangat sepi. Karena di apit dua kebun jeruk yang sangat luas.

"urus ini dan ingat jangan sampai meningalkan jejak sedikit pun "

Perintahnya pada 2 orang pria berotot itu. kemudian melangkah pergi meninggalkan mereka dengan mobilnya.
.
.
.
.
.
.
Yoongi, namja manis berkulit pucat dengan surai hitam yang membuatnya terkesan dingin itu tengah berjalan menyusuri lorong stasiun kreta. Yoongi barusaja turun dari kereta jurusan Dengu - Seoul. Yoongi baru saja pulang dari Dengu untuk menghadiri peringatan kematian ibunya yang dengan cepat menyusul sang ayah yang telah meninggalkannya sejak umur 16 tahun.

Bromm..

Citt!

Sebuah mobil sedan hitam tiba-tiba berhenti. Tak jauh dari depan apartemennya, persis di sebelah gedung itu.

"ck! sial "

Seoran pria berotot keluar dari sedan itu. yoongi mengenali betul siapa pria itu. dia adalah depkolektor yang dia hindari selama 3 bulan terakhir ini. Pria itu jugalah orang yang tempo hari menghajarnya menagih uang yang ia pinjam 7 bulan yang lalu. Yoongi segera berbalik arah, bersiap-siap menganbil ancang-ancang untuk kabur dari tempat itu, tapi usahanya gagal karena pergerakannya kurang cepat.

Beg!

"Mau kabur kemana lagi kau bocah tengik.."

Ia meronta-ronta berusaha melepaskan diri dari orang itu. Tapi gerakannya tak membuahkan hasil karena lawannya terlalu besar dan kuat. Dan...

Bruk!

Yoongi merasakan tengkuknya dihantam dengan benda tumpul. Rasa sakit yang menyeruak membuatnya jatuh terkulai di tanah, pandangan matanya mengabur. Ia merasakan seseorang mengangkat tubuhnya. Dan kesadarannya mulai hilang.

To be continue...

4 clo'ck [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang