part 9

856 98 7
                                    

Malam itu setelah Taehyung menemukan Yoongi. Dia langsung membawanya kembali dengan Jin. Taehyung menenangkan Yoongi yang sepanjang malam meronta dan bertriak2 mengatakan betapa menjijikannya dia.

"Hiks.. hiks... hiks-"

"Beraninya mereka meenyentuh milikku..
aku akan menghapus jekak mereka"

Taehyung memandang lekat-lekat onyx abu Yoongi. Sentuhannya sangat lembut, seolah namja mingilnya ini adalah lapisan es tipis yang sangat rapuh dan begitu mudah hancur. Taehyung terus membisikakan kata-kata penenang dalam setiap sentuhannya.Yoongi merasakan kekahawatiran dan emosi dalam setiap sentuhannya. Taehyung bagaikan obat penenag bagi Yoongi. Dia menyusuri setiap jengkal tubuh yoongi. Perlahan lahan menghapus jejak para bajingan itu mengantikan dengan tandanya.

"Tenang.. para bajingan itu takkan pernah merasakan hari esoknya lagi."

Taehyung terus memeluknya sepanjang malam hingga Yoongi tertidur.

Mungkin akan terlihat aneh jika seorang Kim Taehung yang dingin mau kepayahan menenangkan Yoongi yang hanya seoraang budak karena tak bisa membayar hutangnya pada Taehyung.

Ya katakanlah Taehyung tanpa sadar dia sudah jatuh dalam peson Yoongi sejak awal saat onyx sewarna mendung itu beradu dengn onyx hazel miliknya. Ya hal ini lah yang membuat Taehyung tidak membunuh Yoongi dan menjual beberapa organnya untuk melunasi hutangnya.  seperti yang ia lakukan pada orang2 yang tak bisa membayar hutang padanya.
.
.
.
.
.
.
.

Kilauan sinar matahari menelusup melewati celah-celah gorden menyentuh beberapa sudut ruangn. Mencoba mengalihkan atensi dari Sepasang namja yang masih tertidur itu.

"Emm..."

Yoongi merasakan silau di retinanya mulai mengerejap-rejapkan matanya. Hal pertama yang di tangkap onyx abunya adalah pahatan indah dari tiap lekuk wajah Taehyung yang masih setia memejamkan matanya.
Sesaat ingatanya kembali pada sosok lembut Taehyung yang bagaikan obat dari ketakutannya tadi malam. Yoongi ingat bahwa dia tak mau di tinggalkan pria itu, dan terus saja merengek semalaman. Tetapi kilasan kejadian malam itu. Membuatnya tanpa sadar mengeratkan gengamannya. Tubuhnya sedikit bergetar ketakutan.

Pergerakan pada kelopak mata Tarhyung secara refleks membuatnya memejamkan matanya. Ia merasakan pelukan hangat Taehyung mengerat, hembusan nafas namja itu menerpa wajahnya. tiba-tiba Yoongi merasakan sentuhan lembut pada bibir tipisnya yang di padu sedikit lumatan oleh Taehyung. Kemudian melepasnya. 

"Kau harus bertanggung jawab. Karna sudah membuatku seperti ini Min Yoongi.."

Kemudian kembali memperdalam pelukannya. Wajah Yoongi sudah merah merona tapi Taehyung tak mengetahuinya karna dia menengelamkan wajah Yoongi dalam ceruk lehernya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jin pagi ini sedang asyik berkutat di dapur dengan beberapa bahan makanan yang akan ia ubah menjadi sebuah karya seni yang dapat di makan dan rasa yang lesat terdapat didalamnya.

Klinting~

Suara lonceng pintu terbuka menampilkan seorang namja tampan berbadan tinggi dengan surai purple gelapya yang semakin indah di padu dengan onyx hazel miliknya dan jangan lupakan lesung pipi yang senantiasa bertengger di pipinya itu..

" hyung-ah.."

" um, Namjoon-ah, tumben pagi ini sudah datang ?.. bagaima dengan urusanmu di pelabuhan?.."

"Hemm"

angguknya. Kemudian matanya seolah menelisik seluruh penjuru ruang.

"Oh iya, kudengar Taehyung ada di sini jadi aku sekalian saja ke sini. Kalau soal pelabuhan aku rasa sudah lebih baik. "

4 clo'ck [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang