" yang ku ingin adalah....
Kau. "
Mata Yoongi melebar, tiba-tiba jantungnya serasa berhenti.
Setelah mengataka itu Taehyung berbalik mengambil kunci mobil dan phoneselnya di atas meja.
" ayo kita pergi"
Ajak Taehyung. Suara itu menyadarkan Yoongi.
"Ah, ya "
Jawab Yoongi seraya bangkit dari acara dudukya.
.
.
.
.Yoongi dan Taehyung saat ini telah berhenti di sebuah rumah dengan bangunan sederhana tetapi di kelilingi kebun-kebun kecil di sekitarnya dan terdapat berbagai sayur mayurbyang ada di kebun itu. Tak lupa dengan pohon pir mawar yang berdiri gagah di samping rumah dengan kesan meneduhkan bangku panjang besar di bawahnya.
"Tunggu sebentar"
Taehyung turun dari mobil. Beberapa saat kemudian pintu mobil terbuka memperlihatkan Taehyung dengan setelannya mendorong sebuah kursi roda sedikit mendekat kearah Yoongi.
" apa yang kau lakukan dengan itu? "
Tanya Yoongi binggung dengan tingkah Taehyung. Sementara yang di tanya hanya memasang seulas senyum samar kemudian mengangkat tubuh Yoongi untuk duduk di kursi itu.
" aku tau kau sedang sakit dan jika ku biarkan kau berjala, maka jika kau jatuh nanti akan repot kan kalau aku harus mengendongmu sapai di rumah dengan jarak yang lumayan jauh antara gerbang dan kediaman."
" tidak perlu sampai seperti ini. Kakiku sudah baikan. Lagipula itu akan membuatku terlihat seperti orang yang penyakitan."
" oke, kau naik kursi roda hanya sampai di depan rumah saja, itu lebih baik"
Yoongi hanya menghela nafas, dan dia sedang tidak ingin membuat namja itu mengurungnya lagi di kamar karena dia menolak printah mutlaknya itu. Karena bisa di tawar saja sudah sebuah keajaiban luar biasa bagi Yoongi.
Taehyung mendorong kursi roda itu dengan Yoongi yang duduk di sana. Mendengar penjelasan Taehyung tadi dia sedikit menyetujuinya. Tapi dia kan tidak serapuh itu. Dan inggat dia itu namja, oke.
Walaupun sedikit cantik dan manis
.
.
.
.
.
.
."simpan ini di bagasi"
Printah Taehyung pada seorang bodyguardnya.
" baik"
Dengan sigap dia menerima kursi roda itu. Untuk di simpan di bagasi.
Tok!
Tok !
Taehyung mengetuk 2 kali pintu kayu bernuansa brown itu.
"Ya sebentar "
Terdengar suara si pemilik rumah menyahut.
Cklek
Pintu itu terbuka menampilkan sosok seorang namja tampan bersurai hitam, matanya membola ketika pandangannya terarah pada Taehyung. Sedetik kemudian sebuah senyum merekah dari bibirnya.
"Hyungie"
Sapa Taehyung dengan senyum yang menghiasi wajah tampannya.
" oh, Taehyung-ah,"
Kemudian namja itu memeluk Taehyung. Kemudian melepasnya dan menepuk- nepuk pundaknya.
"wah.. aku tak menyangka kau akan datang, tidak biasanya kau datang tanpa memberitau ku, ayo silakan masuk.... Omo.. dan siapa ini? "
KAMU SEDANG MEMBACA
4 clo'ck [End]
FanfictionSuara berat namja itu memecah keheningan di ruangan itu. langkahnya terhenti tepat depan sofa di sisi kamar itu. Dia duduk menyilangkan kakinya. Semakin memperkuat sosoknya dengan kesan angkuh dan arogan. Garis wajahnya tergambar tegas di sebuah sil...