“Arg.. “
Yoongi mengriyit merasakan sakit di tengkuknya, saat ia sadar. Yoongi mengedarkan seluruh pandangannya. Yoongi tengah terbaring di lantai sebuah ruangan dengan nuansa blue tile dipadu dengan sebuah ranjang putih dan sebuah sofa panjang warna peach di salah satu sisi ruangan dan terdapat sebuah dinding kaca tepat di samping kanan ranjang, yang memperlihatkan keadaannya saat ini dengan jelas.
Yoongi memperhatikan pantulan dirinya di kaca itu, tangan dan kakinya terikt dengan sebuah tali yang cukup kencang, penampilannya terlihat sangat berantakan dengan kaus putih kusut berlapis jaket hijau kecolatan, dan celana robek di bagian lutut, tapi tetap tidak meninggalkan kesan manisnya.
‘ dimana ini?? , kenapa aku di ikat begini sih’
Yoongi memutar-mutar pergelangan tangannya berusaha melepaskan ikatan tangannya, Yang membuat pergelangannya memerah.
Cklek~
Pintu terbuka. Menambilkan sosok seorang namja bertubuh tinggi. cahaya yang remang itu hanya menampilkan surai merahnya tanpa memperjelas parasnya. Ia berjalan memasuki ruangan itu.
“kau sudah sadar rupanya.”
Suara huzky namja itu memecah keheningan di ruangan itu. langkahnya terhenti tepat depan sofa di sisi kamar itu. Dia duduk menyilangkan kakinya. Semakin memperkuat sosoknya dengan kesan angkuh dan arogan. Garis wajahnya tergambar tegas di siluet dinding ruangan. Menampilkan sosok yang terasa dingin dengan segala kesempurnaan yang terukir di setiap lekuknya. memperjelas bayangan siluet wajahnya yang tampan dengan garis wajah sempurna.
“ lepaskan aku.”
Yoongi berusaha untuk tetap sadar pada situasi yang dia alami saat ini. Yoongi terus berusaha melepaskan ikatan pada pergelangannya
“hah.. , maaf tapi aku tidak bisa melakukannya “
Cahaya remang itu hanya menampakkan seringai yang terlukis pada namja itu, yang entah mengapa membuat tubuh Yoongi menegang. Hawa dingin serasa menusuk setiap bagian tubuhnya menyisahkan dentuman-dentuman keras di dalam dada Yoongi.
“siapa kau?, dan apa maumu??”
Yoongi menatap tajam namja itu. suaranya terdengar sedikit bergetar.
“ wah kau to the point sekali ”
Jawab namja itu dengan santai. namja itu melangkah santai mendekatinya. Cahaya lampu itu menyorotnya, memperjelas pandangan Yoongi pada namja itu.
“ lepaskan aku”
Yoongi terus saja berusaha melepaskan tali yang mengikat pergelanannya dengan kasar, hingga menyebabkan beberapa goresan di sana.
“ wah kau sudah lupa rupannya dengan sikap baikku tempo hari”
“apa maksudmu?!”
“ya. Yoongi-ssi, bukankan tempo hari orangku sudah memperingatkanmu?”
Bayangan yoongi langsung teringat pada 2 orang berbadan besar degan kepala pelontos yang memperingatkan dirinya bahwa semua hutang-hutangnya telah jatuh tempo. Dengan sedikit paksaan yang membuat sisi wajahnya lebam dengan sedikit goresan di ujung bibirnya, dan dengan kecepata penuh ia berlari melepaskan diri dari kedua pria berotot itu, 4 hari yang lalu.
Ya ,Yoongi memang pernah meminjam uang sebesar 50.000 won pada seorang lintah darat untuk biaya operasi ginjal almarhum ibunya, 8 bulan yang lalu, karena tidak ada cara lain untuk mendapatkan uang sebanyak itu dengan cepat. Dan lintah darat itu malah terus menghisapnya dengan menaikan bunganya 30 % , di setiap bulan. Hal ini sangat menyesakkan bagi Yoongi dengan pekerjaannya yang hanya seorang bartender di salah satu club malam di daerah gangnam. Dan lagi Dia tak pernah bertatapan langsung dengan lintah darat yang meminjamkan uang padanya. Dia memberikan uang lewat anak buahnya yang menunggu di dapan mobilnya.
Air muka yoongi menegang. Yoongi mengingat bahwa dia saat ini sedang menghindar dari kejaran lintah darat itu.
“emm, kelihatannya kau sudah menyadari kesalahanmu”
Suara rendah itu mengalihkan perhatiannya yang tengah sibuk memilah-milah memori ingatannya.
“ K-Kim Tae-hyung...?“
yoongi mengumakan nama seseorang yang sangat ia hindari 2 bulan terahir ini.
To be continue...
![](https://img.wattpad.com/cover/124792130-288-k229628.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
4 clo'ck [End]
Hayran KurguSuara berat namja itu memecah keheningan di ruangan itu. langkahnya terhenti tepat depan sofa di sisi kamar itu. Dia duduk menyilangkan kakinya. Semakin memperkuat sosoknya dengan kesan angkuh dan arogan. Garis wajahnya tergambar tegas di sebuah sil...