Dear Senja,
Sejengkal demi sejengkal aku berusaha untuk mengerti. Bagaimana lagi..? Kamu benar-benar sama sekali tidak memahamiku sebaik waktu dulu. Apa yang terjadi..? Apakah baik-baik saja..? Apakah memang benar begitu..? Sungguh aku tidak tahu. Aku tidak mengerti apapun jua. Lalu bagaimana denganmu..? Kamu benar-benar tidak mengerti atau kamu hanya pura-pura saja? Apa sebenarnya alasan yang kamu punya..?
Aku terbakar sepi, kala diriku mulai menyelami rasamu. Aku tidak menemukan apapun disana. Entah dimana kamu menyembunyikannya. Apakah kamu sudah lama membuangnya..? Aku hanya ingin tahu, apa rasa yang kamu miliki untuk diriku. Saat ini, aku tidak inginkan sepi membakarku lagi, katakan..!
Aku tidak pandai memahamimu, waktu dulu.. Lantas bagaimana lagi..? Aku menyesal.. Aku terlambat.. Kamu sepertinya sudah tak menyediakanku tempat.~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Senja
PoesíaKeegoisan yang kita lakukan terletak pada hati. Dimana kamu yang tak pernah membuka hatimu untukku dan aku yang sudah menutup hatiku bagi siapapun itu selain kamu.