Rapuh

115 0 0
                                    

Aku,

Aku lebih rapuh dari biasanya

Kemarin ku cium tangan ayah bunda tanpa seucap apa-apa

Ku langkahkan kaki menjauh dari pintu

Kata mereka,

Tak ada secuil senyum diwajahku


Aku,

Aku lebih rapuh dari biasanya

Lebih rapuh dari kayu yang digerogoti rayap-rayap disudut sana

Diuji bertumpuk-tumpuk gunungan prahara

Pun silih berganti perkara-perkara


Aku,

Aku lebih rapuh dari biasanya

Di kepalaku segalanya beku

Buntu..

Tak ku temui temaram lilin yang menyala

Sekalipun dihujani paksa,

Sia-sia..


Aku,

Aku lebih rapuh dari biasanya

Bagai ranting kering yang patah terinjak kaki-kaki manusia

Menuturkan kata hati yang tak sempat terucap pada api

Hingga membentengi diri dari suara tawa yang menyakiti


Aku,

Aku lebih rapuh dari biasanya

Bahkan untuk berpura-pura saja aku tak bisa

Seperti biasanya

Melipat duka, menggelar suka

Mama pun turut meneteskan air mata pada akhirnya


Aku akan pulang dengan lapang

Aku akan kembali dengan berita bahagia

Seperti maumu aku akan pulih seperti sedia kala

Dear SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang