Aku tak akan bosan-bosan untuk menunggu. Hingga tepat pada waktunya aku tak akan pernah lagi mampu menatap dan menyapamu. Bagaimana mungkin aku melupakan pandangan matamu yang bercerita lebih banyak terlebih bibirmu ?? Sama sekali tidak akan pernah !! Meskupun selalu saja aku berlelah-lelah.
Mungkin aku hanya insan yang kurang tau diri. Yang diam-diam menyimpan rindu tanpa siapapun tau. Bagimu . . . Dan kepadamu. Sebuah pesan ku suratkan bersama paragraf ini berakhir. Apapun akan ku lakukan untuk menghapus namamu meski tidak bayangan akan dirimu~

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Senja
PuisiKeegoisan yang kita lakukan terletak pada hati. Dimana kamu yang tak pernah membuka hatimu untukku dan aku yang sudah menutup hatiku bagi siapapun itu selain kamu.