7- Kagum ⚡️

30 3 0
                                    


"Kepribadian mu adalah sesuatu yang baru bagi ku"

-adinda claudia mahenra-

Terik matahari menyengat kulit dinda, dinda pun menyingsingkan lengan baju nya karna kegerahan yang ia rasakan, dinda mengipas ngipas wajahnya dengan buku tulisnya.

"caaa panass, gilang belum main kan, cari air yuk hauss" ucap dinda yang masih mengipas ngipas wajahnya

"Yaudaahh kita cari tempat lain aja"
Caca pun berdiri dan berjalan menjauhi dinda, dinda yang masih mengipas ngipas wajahnya pun menyusul caca. Mereka pun berjalan memutari lapangan mencari tempat teduh untuk mereka duduki.

Hingga duduk lah mereka di bawah pohon rindang yang jauh dari lapangan. Tempat yang lebih baik dari sebelumnya, lebih banyak udara segar yang berada di sekitar mereka saat ini.

"Oiyaaa din lo mau curhat apa? Semalam yang di cafe itu?" Ucap caca sambil memainkan ponselnya

"Oohh itu, ga curhat sih ca. Cuma mau nanya aja"

Caca yang saat ini sedang memandang dinda pun tersenyum "apa? Tentang cowo?"

Dinda pun mengangguk pelan, caca pun tersenyum, karna tebakannya benar

"Hmmm, reno teman dekatnya aldi? Apa yang lo tau tentang reno ca?" Raut wajah caca seketika berubah menjadi lebih cerah dan bahagia

"Sumpah demi apa lo naksir dia? Alhamdulillah ya allah akhirnya sahabat ku ini normal juga" kebahagiaan caca terpancar jelas dari wajahnya.

"Aku ga naksir ca, cuma ada suatu hal aja yang buat dia jadi wooww, makanya aku penasaran sama dia" ucap dinda santai

"Hmm, waktu aku pacaran sama aldi, aku ga terlalu dekat sih sama reno, biasa aja cuma sekedar tau nama dan wajah aja, tapi yang aku tau gosipnya dia tu pernah naksir sama yora anak kelas ipa 4, tapi itu dulu pas jaman kelas 10"

"Ooogituu, lo gatau dia kerja?"

"Haa? Kerja apa? Yang bener aja din" caca menggeleng geleng pelan tak percaya, wajahnya berubah menjadi lebih serius dari sebelumnya.

"Iyaa kerja, sumpah caa demi apapun aku kagum banget sama dia. Jadi ternyata reno anak broken home dan dia tulang punggung keluarga nya, dia inspiratif banget"
Tanpa sadar dinda pun tersenyum saat menceritakan tentang reno.

"Yaallah kasian banget yaa, langka loh cowok kayak gitu din, hampir semua anak di sekolah kita ini masih ngarepin uang jajan dari orang tua, nah diaa susah payah kerja nyari makan, punya penghasilan sendiri, salut banget aku"

Dinda pun tersenyum dan mengagguk,
"Jadi intinya ko suka sama dia kan din?

"Ihhh nggaa lah ca, aku cuma kagum"

"Kagum sama aja dengan menyukai" caca pun tersenyum sambil menaikkan kedua alisnya

"Gaa kok caa, insyaallah ga lebih dari sekedar kagum"

"Ooo gituu, kagum itu sama dengan menyukai, kasih tau aja" ucap caca sambil mencolek lengan dinda

Dinda pun tersenyum tipis. Ia pun mengalihkan pandangan nya ke lapangan yang masih kosong, hingga beberapa menit kemudian pertandingan yang mereka tunggu tunggu pun mulai.

******

Caca sedang menggigit gigit ujung kuku nya, ia terlihat sedang gugup melihat pria bernomor punggung 9 tersebut mengoper bola. Tim gilang sudah tertinggal 1 point, dan hal itu cukup membuat caca frustasi.

Dinda lebih memilih memainkan ponsel nya ketimbang menonton pertandingan futsal yang ada di depannya,

ia pun membuka akun socmed nya, membuka instagram, whatsapp, facebook, line, instagram.

Love is complicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang