Love is complicated

11-senyuman⚡️

"he's wonderful inspiration in my world"

-adinda claudia mahenra-

Menurut agenda yang terjadwal, hari ini bu erna akan mengajar anak anak kelas 11 ipa 2 di kelas alam.

Dinda, caca, dito dan seluruh siswa laiinya berjalan menuju taman sekolah atau biasa di sebut kelas alam tersebut.

Setibanya di sana, bu erna memulai pelajaran dan menjelaskan secara langsung bagian bangian dari tumbuhan.

Dinda dan beberapa siswa lainnya mengelilingi taman untuk meneliti satu persatu tumbuhan yang sudah di jelaskan oleh bu erna.

Kemudian ia duduk di rerumputan dan menuliskan kesimpulan atas pelajaran yang ia dapat tadi.

Hingga menit selanjutnya dito menyusul dinda dan ikut duduk di sebelahnya.

Dinda tersenyum menyambut kehadiran dito.

Kemudian ia melihat lapangan yang ada di depannya.

Dinda melihat beberapa anak laki laki seusiannya bermain basket. Dinda menikmati pemandangan yang tak seberapa itu, sambil merasakan hembusan angin angin segar dari pepohonan di taman itu.

"Ngapain coba si reno" ucapan dito membuat dinda kembali meneliti lapangan untuk mencari maksud dari pernyataan dito.

Dinda melihat reno berjalan di sisi lapangan dengan santainya, sambil memasukkan tangan nya di saku celana nya.

Dinda masih memperhatikan pria tersebut berjalan.

Hingga bola basket menggelinding tepat di depan reno.

Dinda tertawa melihat tingkah reno yang sebegitu cueknya terhadap sekitar.

Reno bahkan tidak membantu untuk menahan bola basket yang terus menggelinding tersebut hingga masuk ke paret.

"Woyyy ren, kenapa ga lo tahan bola nya pas lewat di depan lo?!" Teriak salah seorang pemain basket dari lapangan

"Sori sob gue mager" sahut reno sambil terus berjalan

Ucapan reno membuat seorang pria yang tadi berteriak tersebut berlari menghampiri reno.

Pria itu merangkul reno dari belakang, menahannya dan mengacak ngacak rambut reno.

Reno tertawa dan terus menggeliat untuk melepaskan dirinya dari pria yang masih terus mengacak ngacak rambutnya

Dinda dan dito yang memperhatikan kejadian di lapangan dari jauh hanya bisa menggelengkan kepala.

"Gilaa reno batu banget"

"Emang ada gila gila nya dia din"
Ucap dito sambil tertawa sekilas.

"Itu yang main basket temennya?"

"Iyaa din sekelas mereka, liat lah sampe temennya sendiri ga di bantu emang dia kutub banget"

Dinda tertawa mendengar pernyatan dito, dinda pun melirik kembali keaadan lapangan dimana reno sudah terlepas dari pria tersebut.