Pagi itu die bangun dari tidur nya, memandangkan hari nih hari cuti sekolah, die ingin mengajak hyung nya jalan ii di taman permainan, dengan langkah yang laju die pergi ke bilik xiumin.
"Hyung... " kai membuka pintu bilik xiumin dengan senyum yang manis, tapi di dalam kosong takde orang, senyuman nya menjadi pudar semula. Kai teringat dengan kejadian semalam. " jadi hyung tak balik semalam? " tanya kai serba salah. " baik aku pergi tengok hyung!! " kai berlari masuk ke biliknya untuk menyiapkan diri.
....
Di hospital, xiumin sedang terbaring lemah. Appa kim dan omma byun pergi keluar sekejap membeli makanan. Die hanya mendengus kebosanan. " kai tak datang tengok hyung ke? " kata xiumin bosan. Die membuka telefon nya. Dapat call dari kai berkali ii. " yah wae aku tak dengar kai call nih? " xiumin memarahi diri sendiri.
" hyung hyung... "
Xiumin terkejut kerana melihat kai masuk ke dalam wad nya tanpa mengetuk pintu, die melihat kai sedang tercunggap ii. Mungkin sebab penat berlari. " kai, hyung pikir kai tak datang tengok hyung " kata xiumin sambil tersenyum. " mana bokeh, kai mesti lah tengok, appa mana? " tanya kai sambil melihat sekeliling nya.
" jangan risau appa pergi beli makanan dengan omma, mungkin die lambat jadi kai bokeh lah teman hyung lama sikit kat sini " kata xiumin. " hyung gwenchana? " tanya kai lalu memegang tangan xiumin. Xiumin hanya mengangguk.
" wae hyung selamatkan kai semalam? Kai memang patut kena sebab kai kurang ajar. Balik lewat malam, takd engar kata. Selalu sakitkan hati appa. See sekarang hyung macam nih sebab kai, kai yang bersalah " kata kai panjang lebar. " sudahlah, hyung tak boleh biarkan kai kena tampar dengan appa macam tuh jee, kai kan saeng hyung " kata xiumin.
" mian kai sebab tak angkat call tadi, hyung tak dengar pulak " kata xiumin sambil tersenyum manis. " nae, takpe. Pagi tadi kai bangun ingatkan nak ajak hyung jalan ii kat taman permainan tapi hyung takde kat bilik, kai baru ingat yang hyung kat hospital , keadaan hyung macam mana? Okay? " tanya kai risau.
" hyung okay, kai dah makan? " tanya xiumin. " belom jangan pikir pasal kai lah, pandai lah kai cari makan nanti " kata kai " hyung tak faham lah kenapa appa marah sangat dengan kai, kai salah ape sampai die marah macam tuh " kata xiumin pelik.
" entah lah, takpe lah biar lah appa nak marah ke nak pukul ke. Kai tak kesah asalkan appa tak pisahkan kai dengan hyung " kata kai membuatkan xiumin sedikit terkejut. " kenapa cakap macam tuh? " tanya xiumin pelik.
" manalah tahu appa nak pisahkan kita ke? " kata kai selamba. Xiumin sedikit pelik dengan percakapan kai. " xiumin omma ada belikan makanan nih " kata omma byun yang baru balik membeli makanan. " ehh kai pon ada. Datang dengan siapa? " tanya omma byun lalu memeluk kai.
" sorang lah omma, appa kan tak bagi kai naik kereta " kata kai sambil tersenyum. " mianhae kai, omma kesian tgk kai selalu je kena marah dengan appa " kata omma byun menatap kai sedih.
Kai hanya menggeleng hanya senyuman terlekat dibibirnya. " gwenchana, kai dah biasa kena marah " kata kai. " appa mana? " kai mencari kelibat appa kim.
" jangan takot, appa pergi pejabat ada hal tadi. So kai boleh lah teman xiumin hyung kat hospital kan " kata omma byun. " jinjja? Wau memang bernasib baik " kata kai lalu baring disebelah xiumin. Xiumin sedikit beranjak untuk memberi ruang kepada kai. Omma byun hanya gelak melihat gelagat kai yang serupa macam budak kecil.
YOU ARE READING
Memory Promise .
FantasyKim jongin seorang anak dari sebuah keluarga yang kaya raya, die seorang yang periang dan sentiasa tersenyum. Satu kejadian menyebabkan senyuman yang sentiasa terukir di bibirnya lesap. Xiumin hyung kepada nya, mempunyai sakit leukimia yang teruk. D...