ABANG CURHAT ?

19.4K 238 8
                                    



" BANGUN KEBO, BANGUN" oke mulailah suara menggelegar itu yang ngalahin toa masjid itu berkumandang ditelinga dan membangunkanku dari tidur cantikku. Yoi, abang aku yang tercinteh, saking sayangnya kepingin nabok pakek sendal slop mang ujang ( Sopir aku ) yang baunya...., yabegitulah , aku yakin kalian akan langsung istighfar kalau gak pingsan ditempat.

"Aelah bang..., nih masih jam berapa sih? ganggu inces aja" dengan suara khas bangun tidur, dan masih dengan mengucek – ngucek mataku untuk dapat menormalkan penglihatanku.

"incas inces incas inces, makan pakek jengkol ma ikan teri aja belagu lo"

"yeee, itu mah lu bang, pagi – pagi dah main curhat aja, ketahuan idupnya galau mulu"

"Ngaca pe'a, yang sering nangis malem – malem kayak kucing garong noh sapa ?"

"Sapa?" jawab aku dengan polosnya.

" Kucing tetangga noh , udah ah lu mah pagi – pagi bikin bete aja, cepet mandi , terus turun , lu kan kudu upacara ini hari senin , jangan sampek telat"

" Ihh abang mah tolol, ya masak kucing bisa nangis, pernah liat apa? Ih bodo dipelihara" sahut aku sambil bergegas ke kamar mandi.

"ini yang bego gua, apa die ya?au ah gelap" Bang Kavi meninggalkan kamar Velisia dengan meruntuki nasib punya adik model Velisia. Meskipun seperti itu Kavi sangatlah sayang kepada adik perempuannya itu, ketika Velisia disakitin oleh

Siapapun itu , dia adalah orang pertama yang akan menghajarnya.

Setelah mandi, Velisia bersiap – siap untuk sarapan.

"Ah gua cantik banget sih..., tapi kok gua di PHP mulu ya, apa mata cowok – cowok pada sakit apa gimana sih, masak cewek secantik dan sebohay gua di anggurin kan eman banget ya" Velisia sempat bercermin sebentar, sambil senyum – senyum

sendiri,sebelum turun untuk sarapan bersama keluarganya.

" morning mom, dad, and kutukupret" sapa Veli kepada papa , mama dan abangnya.

"Eh Jaelangkong , nama gue bagus – bagus Kavi diganti kutukupret, maksud lu apa ha? Ngajak ribut?" Kavi menggebrak meja makan dan mentap adik satu – satunya itu dengan tajam.

Mama dan papa mereka hanya melihat dan sesekali istighfar dan mengelus elus dada karena yang sesekali kavi menggebrak meja.

" Yaudah kali sewot banget sih jadi orng, awas ambeyen lu kumat" jawab Veli tak mau kalah.

"Sudah – sudah jangan ribut terus, kalian mau sekolah kok ribut terus sih, ayo cepet dihabisin sarapannya, entar telat lo" relain evelyn mama mereka.

" Nafsu makanku dah hilang mah, Veli gak laper, Veli langsung berangkat aja sama papa, lagian papa dah selesai kok makannya, yakan pah ?"

"Sayang maafin papa ya , papa ini dah telat meeting di kantor, jadi papa gabisa anter kamu, kamu berangkat sama abang Kavi aja ya..."

" yaudah Veli berangkat sama Mang Ujang aja ya..?"

" Mang ujang lagi anterin pesanan tante Novi" sahut evelyn sambil membereskan piring – piring kotor untuk dicuci.

Veli menatap abangnya yang sedang menatapnya dengan senyum kemenangan.

"Bang" Veli menatap Kavi dengan wajah memohon.

" GAK" satu kata yang buat Veli ingin menangis. Tetapi namanya juga Veli, sangatlah ingin bersikukuh.

"Bang, Veli minta maaf ya, gak veli ulangin lagi deh, kan veli cuman bercanda, abang aku kan ganteng, keren ya masak kayak kutukupret, tadi veli bercanda kok" ujar veli dengan menunduk menatap sepatunya.

" Bahahahahaha...., yaelah lu dek, kena kan ,

wkwkwk, yaelah lu, santai cin, gue bakal anter lo dengan selamat sampai tujuan, gue dah tau kalau maksud lu tuh bercanda, ya mana mungkin gue seganteng ini kayak kutukupret." Seketika tawa Kavi pecah ketika melihat wajah Veli yang menahan tangis.

" Ah lu mah gaseru bang, yaudah yuk cabut entar telat lagi"

" Cabut apaan?cabut gigi?"

"ihhh, udah deh ,ayo berangkat" sahut Veli dengan menarik tangan abangnya. Kavi pun hanya terkekeh geli melihat tingkah adiknya itu.

Veli bergegas memasuki mobil abangnya yang terpakir dihalaman rumah.

Didalam mobil mereka bercanda – canda dan bercerita – cerita.


NEXT YA GUYSS

MOVE ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang