NENEK ATAU EGO 2

7.2K 149 57
                                    

Setelah kepulangan dirga kamar jadi terasa hampa. Kesedihanku kembali, aku memikirkan apa yang akan dibicarakan oleh ardian, ya allah, aku merasakan beban pikiran yang berat hari ini, ya allah jangan uji aku seberat ini, aku lelah hati, aku lelah pikiran, ujian nasional semakin dekat, aku harus memikirkan bagaimana caraku untuk mendapatkan nilai terbaik tahun ini.

Aku gamungkin memikirkan hal - hal seperti ini, aku punya tanggungan untuk mendapat nilai UN terbaik tahun ini.

Tok...tok...

Aku menengok kearah pintu kamarku, aku melihat seorang lelaki yang tersenyum ke arahku, subhanallah..., indah sekalu senyumannya, dia berdiri tegap.

Aku membalas senyum itu " Ardian.." Gumamku.

" Hai li, kok km kelihatan banyak pikiran gt sih? Santai dongg" Ardi berjalan kearahku dan duduk disampingku.

" nih aku beliin kamu buku pelajaran fisika, bentar lagi kan kita ujian ,harus siap dong" Ardi mengusap kepalaku dengan lembut, dan kembali tersenyum. Gila nih cowok, manis bener.

" Kamu udah sholat di? Sholat dulu gih kalau belum" tanyaku ramah, aku membenarkan jambulnya dengan menyisirnya dengan tanganku kebelakang dan tak luput dengan senyumku.

" Oh iya, aku sholat dulu ya, sajadah nya dimana li" Ardi menengok kanan kiri mencari sajadah.

" Ada diatas rak itu" tunjukku.
" Kamu udah li? Gamau sholat barengan aja?" Tanya Ardi. Masaallah imam guee nih, eh apaan sih li, jauh banget pikiran lu.

" Boleh yuk" Akhirnya kami berwudhu bergantian.

Selesai kami berwudhu kami melaksanakan sholat ashar berjamaah.

" Sudah li?" Ardi bertanya kearahku yang sedang membenarkan sajadahku.

" Yuk" Aku tersenyum ke arahnya, beneran ya guys aku gabohong, ardi kelihatan ganteng parah parah parah, apalagi dengan rambutnya yang kena air wudhu, subhanallah ciptaanmu ya allah.

Kayaknya dia memang lelaki yang baik, lelaki yang bisa bimbing aku ke arah yang benar, gak seperti gavael dulu, yang buat aku kejalan neraka.kayaknya.

" Allahuakbar" kami memulai sholat ashar ini.

Selesai sholat kami membereskan sajadah dan menaruhnya di tempatnya.

" Lii" panggil ardi.
" Hmm??" Aku hanya bergumam dan masih fokus dengan ponselku yang membalas chat di grupku bareng dista dan erin.

" Li kamu jangan ke Bandung ya" kenapa ardi tiba - tiba bertanya seperti itu?bukannya tadi dia dukung aku buat ke Bandung?

" Why di? Bukannya kamu tadi dukung aku buat ke Bandung?" Aku mulai meletakkan ponselku di sampingku dan kulihat ardi berjalan kearahku, dia menatapku seperti ingin menjelaskan tapi ragu.

" Kenapa?" Aku bertanya ke ardi lagi.
"  Soalnya..soalnya..." Ardi menggaruk tengkuknya seperti berfikir.

Ada apa sih sama ardi? Batinku. Aku mengerutkan keningku bingung dengan sikap ardi.

" Vel, kamu tega ya ninggali aku disini sendiri, aku kan gabisa jauh jauh sama kamu meskipun cuman bentaran" Hah??? Kenapa ardi jadi manja gini sih??

" HAHAHA ardi ardi kita kan masih bisa telpon dan vidcall, aku cuman 3 hari aja kan disana, kata kamu aku harus jelasin semuanya biar clear?" Ardi terlihat mencabikkan bibirnya lucu, pingin deh cubit pipinya hehe.

" Gini li, aku emang nyuruh kamu buat jelasin semuanya biar clear, cuman kan aku gatau masalah kalian apa, dan aku gatau gavael itu dulu gimana sama kamu, because kamu belum cerita sama aku, kamu bisa ceritain dulu ke aku? Aku takut saranku malah bahayain kamu" Ardi menatapku dalam.

MOVE ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang