"1"

201 28 30
                                        

Disaat matahari terik, disaat awan berjalan menyusuri luasnya langit, disaat angin menggoda tumbuhan agar menari, dia pun sama. Dengan langkah tegas dia mampu memikat mata yang memperhatikannya.
_Jesiie Kei Kavanya


~~~

Di bawah terik matahari Jesiie berdiri menunggu giliran registrasi calon siswa baru di SMA Mahardika.

Keadaan lapangan basket disesaki kerumunan siswa-siswi yang akan segera menjadi bagian dari sekolah favorit itu. Banyak diantara mereka merasa mulai lelah mengantri lama karna keadaan cuaca panas menyengat.

Sontak sebagaian siswa termasuk Jessie mengalihkan fokus pada laki-laki yang baru saja datang, tanpa sadar semua siswa membelah kerumunan yang dilewati laki-laki itu, memberi jalan untuknya.

Suara gemuruh bersiulan dari mulut para siswi, seakan pangeran dari langit yang terik menurunkannya untuk menyejukkan suasana.

"Waah gantengnya... " suara beberapa cewek yang baru saja dilewati laki-laki itu.

"Ya ampun... Kok mirip sama bapak gue.. " suara cewek lain. Spontan mendapat cemohan dari beberapa teman di sampingnya.

"Halaah, gantengan si tejo kambing gue di rumah." sahut salah satu cowok yang merasa dirinya kalah ganteng, gurauan ringan terjadi diantara mereka.

Tidak ada simpatik sedikitpun pada laki-laki yang baru saja menjadi pusat perhatian hampir seluruh makhluk di lapangan basket itu, Jesiie justru memainkan Map registrasi ditangannya.

Diakui Jesiie memang wajahnya oke. Namun tidak sedikit pun niat untuk ikut menggubris. Baru datang langsung melakukan registrasi, nah siswa lain harus nunggu berjam-jam lamanya.

Hanya karna ganteng membuatnya mendapatkan sesuatu yang istimewa? Sudah tidak benar bagi Jesiie.

"Jes, lo nggak tertarik juga sama tuh cowok?" tanya Alfa yang sedari tadi tidak mendapati sahabatnya sejak smp itu ikut antusias.

"Dih, males Al. Lo liat aja dia, baru dateng langsung registrasi. Lo cowok nggak marah tuh ada orang kayak dia?" dumel Jesiie dengan pandangan tajam tertuju pada punggung kokoh cowok yang menjadi pusat perhatian itu.

"Kalau gue marah sama aja masuk lubang buaya sia-sia Jes. Tuh gak liat lo cewek-cewek pada ngeliatin dia semua. Bisa jadi mangsa mereka kalau gue buat gara-gara ke pangerannya."

Jesiie terkekeh geli membayangkan ucapan Alfa.

"Cewek jaman sekarang kan ganas-ganas Jes." tambah Alfa lagi, membuat Jesiie semakin terbahak.

"Eh lo jangan gitu dong Al, gue juga cewek nih. Awas aja lo punya gebetan cerewet mampus lo!" timpal Jesiie. Lagi-lagi terkekeh dengan sikap termenung sahabatnya itu.

"Eh biarin, udah biasa ngadepin lo, cewek cerewet kan lo maknya." balas Alfa dengan senyum smirknya merasa menang. Jesiie mendengus kesal, tidak ada gunanya mencela Alfa, toh akhirnya dia juga yang kena.

~

Karna tugas dinas papanya, Alfaro Darmawan, biasa disapa Alfa harus pindah sekolah yang dekat dengan tempat tinggalnya. Jesiie adalah tetangga barunya, rumah mereka berseberangan.

Say, You Not Just A Shadow? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang