"7"

87 13 9
                                        

Bahkan untuk mengenalnya, aku tidak berani lebih dekat. Kenapa aku harus terusik karenanya?
_Jesiie Kei Kavanya

____

"Lama banget Al?" tanya Jesiie melalui sambungan telepon kepada Alfa.

"Bentar lagi Jes, nih masih rundingan bentar buat Turnamen Basket. Lo tunggu bentar ya?" pesan Alfa.

"Yaudah kalau gitu gue tunggu didepan lobi."

"Oke."

Tut..tut..tut...

Sambungan telepon kemudian terputus dan Jesiie melangkah menuju lobi.

Koridor sekolah sudah sepi karena jam pulang sekolah sudah 20 menit yang lalu. Jesiie berjalan sendirian, suasana hening membuat Jesiie berjalan lebih cepat dengan rasa takut dan fikiran buruk berkeliaran diotaknya.

Firasat Jesiie sudah tidak karuan saat ini. Dia merasa ada seseorang yang mengikutinya, jantungnya terasa semakin berdetak kencang, tubuhnya merutuk.

Saat berada di ujung koridor, Jesiie benar melihat bayangan seseorang, kemudian Jesiie menghentikan langkahnya. Dengan penuh keberanian, Jesiie memutar tubuhnya melihat seseorang yang berada di belakangnya. Dan!!!!........

~~

Karena lusa ada jadwal Turnamen Basket, Vano, sang kapten meminta tim inti untuk rapat. Sebenarnya bisa saja Alfa pulang lebih cepat dan menanyakan hasil rapat pada Fero yang juga pemain inti. Tetapi, karena merasa junior, Alfa harus mengikuti rapat dan menyuruh Jesiie menunggunya sebentar.

Dimana sih lo Jes?, gerutu Alfa berusaha menghubungi Jesiie namun tidak ada jawaban.

"Lo belom balik Al?" sapa Daniel yang baru saja lewat sambil menenteng tas gitarnya.

"Belom, kalian ketemu Jesiie nggak? Gue nggak bisa ngehubungin tuh anak?" tanya Alfa.

"Dia nggak pulang bareng temennya Fio itu Al?" tanya Raka, terbesit rasa khawatir dalam nada bicaranya.

"Makanya nih gue coba hubungi nggak ada diangkat dari tadi." jawab Alfa.

"Yaudah gue ke ruang musik Al, ntar kalau ketemu kita kabarin." pamit Daniel. Alfa hanya mengangguk, pikirannya masih sibuk mencari Jesiie.

Bagaimana jika Jesiie ternyata belum pulang? Sedangkan tanggung jawab Alfa adalah membawa Jesiie pulang sekolah dengan selamat. Sekilas Alfa menghilangkan fikiran buruk yang melintas diotaknya.

"Eh, ini bukannya japit milik Jesiie Al?" ujar Raka sambil menunjukkan japit Pink kecil motif bunga yang Raka ketahui memang sering dipakai Jesiie.

Alfa mendekat menghampiri Raka yang berada di ujung koridor dan melihat barang tersebut. Ketiga cowok itu saling berpandangan sekilas, kemudian berlari menaiki tangga yang berada di depan mereka.

Mata mereka terpengarah melihat dua cewek yang berdebat diatap sekolah lantai 3, Jesiie dan satu cewek yang lain. Dengan sigap, Raka menarik tangan cewek yang baru saja mendorong tubuh Jesiie dan membentur tiang kokoh. Alfa segera berlari dan membopong tubuh Jesiie bersama Daniel menuju ke UKS.

"Kak Shila!!" desis Raka kaget. Bagaimana bisa cewek ini mengenal Jesiie dan melakukan hal tersebut.

"Kenapa! Kamu nggak mikirin perasaan adek Ka dengan selalu dekat sama cewek itu!!" desis Shila dengan tangan gemetar. Raka terdiam sejenak, berusaha mencerna situasi.

Say, You Not Just A Shadow? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang