Part 7 - Hawaii Trip (2)

2.2K 87 24
                                    

Haloooowwwww, MPMA is back!!!
Ada yang kangen William sama Adriana kah? 😂
Maaf ya lama update, maklum lagi sibuk uts 😂
Tapi karena aku senang hari ini, setelah terbebas dari uts mata kuliah akuntansi, jadi aku nulis deh wkwkwk
Semoga suka yahh❤
Sebelum baca boleh klik 🌟 dulu yak 😝
Jangan lupa commentnya.
Terimakasiih, happy reading~

-----------------------------------------------------------
Previous chapter:

Sesampainya mereka dikamar, William mengunci pintu kamar tersebut, lalu mengunci pergerakan Adriana di pintu.

Kedua tangan Adriana di tahan oleh William di samping kepala gadis itu. "Berhenti cemberut," tegur William sekenanya.

Adriana memberengut, "siapa yang cemberut?" Tukas gadis itu tak terima.
"Kau tentu saja, siapa lagi?"

"Aku tidak cemberut." Gadis itu membantah.

William menyeringai, ia kemudian mendekatkan wajahnya pada Adriana, membuat Adriana sontak menahan napasnya.

"Cuma ada kita berdua saat ini. Kau ini pencemburu sekali sih?"

Wajah Adriana memerah. William terkekeh kecil menikmati pemandangan Adriana yang merona karena godaannya.

"Now... should i kiss you, Adriana?"

-----------------------------------------------------------

Adriana membeku di tempatnya berdiri. Napasnya tanpa sadar ia tahan, membuat dadanya sesak karena kekurangan pasokan oksigen.

"Breath, Adriana." bisik William tepat di telinga gadis itu.

Adriana otomatis menghembuskan napas yang sedari tadi ia tahan. Dadanya kembang kempis, berusaha meraup oksigen sebanyak mungkin.

Sementara Adriana berusaha mengalihkan pandangannya dari William, pria itu tidak sekalipun melepaskan pandangannya dari Adriana.

Adriana meneguk salivanya, ia bisa merasakan gemetar tubuhnya sendiri saat pria di hadapannya mendekatkan wajahnya kembali. "You know Adriana? I really like the way you act when you're with me. Knowing that you're affected because of me, makes me really happy."

Tanpa menunggu respon gadis itu, William menempelkan bibirnya pada bibir Adriana, kemudian menyesapnya perlahan.

Merasa terbuai, akhirnya Adriana memejamkan matanya sambil berusaha menetralkan degup jantungnya yang menggila.

"Open your mouth," bisik William memerintah.

Tanpa pikir panjang, Adriana membuka bibirnya. Ia membiarkan William kembali menguasai bibirnya, dan terbuai kembali karenanya.

Ini tidak benar batin gadis itu putus asa.

Dengan segala tekad yang dimilikinya, Adriana mengangkat tangannya, dan mencoba mendorong dada William agar menjauhinya.

Bukannya menjauh, William malah semakin merapatkan tubuhnya pada Adriana dan meningkatkan intensitas ciumannya.

"Fall for me, Adriana."

William menyeringai di sela-sela ciumannya saat ia merasakan tubuh gadis di dekapannya melemas. Dengan sigap ia merangkul gadis itu tanpa berusaha melepas ciuman mereka.

Adriana menyerah. Ia merasa melayang di perlakukan seperti ini oleh William. Tubuh dan pikirannya sama sekali tidak sejalan. Disaat ia berpikir kalau yang ia lakukan saat ini adalah sebuah kesalahan, tubuhnya malah berkata yang sebaliknya. Tangan yang seharusnya ia gunakan untuk mendorong pria brengsek di hadapannya, malah melingkar erat di leher pria itu.

My Protective Mr. ArogantWhere stories live. Discover now