Dan tahukah kalian? Ada hal yang paling buat aku kesel banget sama dia, si Bu Hani itu.
Hahaha, bentar! Cerita tentang Bu Hani belum beres.
Jadi, aku pernah ketahuan nyontek pas ujian kenaikan kelas sepuluh ke kelas sebelas. Waktu itu, bagian mata pelajaran Matematika.
Aku paling bego soal hitung-hitungan. Jadi aku nyontek ke si Topan. Topan kan jago matematika. Waktu itu, waktu aku masih kelas sepuluh. Kalian gak tau Topan? Topan itu, adaㅡlah, pokoknya dia salah satu murid yang sekelas denganku dulu.
Awalnya aku cuma nanya. Tapi akhirnya aku maksa si Topan buat ngasih jawaban. Aku rebut lembar jawabannya pas dia keliatan pura-pura tuli. Sampai ketahuan si Bu Hani. Sialannya, dia yang jadi pengawas.
Huh.Lalu lembar jawaban milik si Topan diambil dan dibawa ke kantor tanpa dia baca kepunyaan siapa yang dibawa olehnya. Rada tak berpikir gitu ya, si Hani itu. eugh.
Terus aku bilang gini ke si Topan, "Topan! Kamu kerjain dulu punyaku. Nanti aku bilangin kalau lembar jawaban itu punyamu! Kamu tenang aja, nanti pasti si Hani bakal nyuruh aku ke kantor, jadi aku gak akan nyontek kamu lagi."
Padahal mah, aku gak akan nyontek ke kamu lagi, karena kamu juga udah ngeberesin punyaku. Hehehe.
Anehnya, Topan mau ngerjain.
Kalian jangan melakukan dan mencontoh perbuatanku ini, ya!
Kemudian, si Topan selesai ngerjain ketika waktu ujian sudah hampir selesai. Selama ujian itu, aku tidur dan sama sekali gak denger Topan manggil-manggil namaku dengan-amat-sangat-ekstra hati-hati.
Aku jadi merasa kasihan sama dia selepas itu. Gara-gara aku, sebenarnya dia hampir mau nangis waktu lembar jawabannya diambil. Padahal dia cowok, kan. Ditambah lagi, ketika pembagian hasil ulangan, nilai Topan begitu rendah dan nilaiku sangat tinggi.
Waktu pembagian rapot juga, orangtuanya kecewa dan Topan gak mau ngaku soal kejadian itu. Kata orang lain sih, kelihatannya dia itu takut dan tertekan. Mungkin dia kira aku bakal ngebully dia kalau misalnya sesuatu terjadi padaku atau karena aku dekat dengan Haikal dan Dillah jadi dia gak berani.
KAMU SEDANG MEMBACA
From the Feeling Affection
Teen FictionSebuah cerita sederhana. Dengan sudut pandang seorang aku, yang merasakan dan memilih untuk diam ketika memendam sebuah rasa yang begitu spesial. Jika kamu penasaran tentang hal itu, marilah baca. Ini bukan rahasia pribadi lagi sebab telah kusebarka...