Aku Nanan atau Rena. Masih mau belajar di kelas XII-IPA 2 di salah satu SMA Swasta yang ada di Garut. Aku males nyebutin nama sekolahku.
Sengaja.
Sebentar lagi juga lulus.
Ya, jujur aja.... Aku gak suka sekolahku. Karena semakin aku remaja, entah kenapa semakin aku sering berontak. Dan di sana adalah salah satu tempat, wadah dan saranaku untuk bersikap brutal terhadap aturan.
Sekolah itu ketat banget! Ini itu gak boleh. Nyontek gak boleh, bolos dikit gak boleh, bawa ponsel gak boleh, pakai riasan gak boleh, pakai jaket tanpa alasan gak boleh, pakai kendaraan bermotor gak boleh, bawa uang berlebih gak boleh, rambut kepanjangan gak boleh, rambut diwarnai gak boleh, pakai perhiasan gak boleh, euh! Ya ampun. Dan peraturan sekolah yang dipajang di tiap dinding kelas itu masih banyak banget ke-gak-bolehan lainnya! Sudah seperti seluruh peraturan di dunia dicantumkan.
Kesel, kan?
Gak kayak di drama korea atau sinetron, gitu. Aku males banget. Udah gitu gurunya galak-galak lagi.
Tapi sebenarnya aku tau bahwa sekolah yang bener-bener sekolah, dimana pun pasti seperti itu. Akunya aja yang gak ada akhlak.
Hehe.Masuk ke sana karena lokasinya deket serta ya... emang sekolah favorit dan bergengsi. Sekolah nomor satu paling direkomendasiin orangtua ke anak mereka sendiri, karena peraturannya yang super disiplin yang tujuannya mendidik banget, serta fasilitas sekolah yang WAH.
Semua ini juga demi Ayah dan Ibu yang dulunya juga bersekolah di sana. Bercinta kasih, lalu menikah. Demi alumni membanggakan SMA Teladan Bangsa, si duo insan yang menjadi couple uwu, SAMUDRA-NINING. Dan ini demi baktiku kepada mereka berdua.
EOH.
Ah! Gak juga.
Apa? Kenapa? SMA Teladan Bangsa. Iya, kalian tahu kan gimana kerennya sekolah itu di mata khalayak umum. Tapi bagiku B aja, ya. Heuheuheu
Waktu aku SMP, kelihatannya kalau jadi murid di SMATB itu kayak yang keren banget. Seperti memiliki perasan auto naik derajat. Padahal dari SMP juga aku sudah sekolah di Yayasan holang kayah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
From the Feeling Affection
Teen FictionSebuah cerita sederhana. Dengan sudut pandang seorang aku, yang merasakan dan memilih untuk diam ketika memendam sebuah rasa yang begitu spesial. Jika kamu penasaran tentang hal itu, marilah baca. Ini bukan rahasia pribadi lagi sebab telah kusebarka...