Khushi Part 11

123 3 0
                                    

Mereka semua teriak secara bersamaan .

"Hyung buka pintu sana"

"Iya hyung kau kan yang lebih tua dari kami"
Semua adik adiknya menyuruh ia untuk membuka pintu kerena usianya yang lebih tua .
"Hei , bagaimana bisa begitu seharusnya kalian yang membuka pintu bukan aku kalian lebih muda dariku jadi turutilah yang lebih tua"

"Itu tidak benar kau lebih tua dari kami jadi kau yang membuka pintunya"

"Kau"

"Kau hyung"

"Tidak , kau yang harus buka"

"Tidak mau hyung yang harus buka"

"Kau/apa"

"Cukup , biar aku yang buka pintunya"
Karena tidak tahan dengan keributan yang dibuat oleh leadernya dan juga maknae mereka , jadi sicantik khas asialah yang membuka pintunya tapi ditahan oleh member yang memiliki kulit sedikit tidak putih .
"Tidak apa hyung biar aku yang buka pintunya , hyung duduk saja ok"
Kim Minggyu yang tidak akan membiarkan sang hyung kesayangan membuka pintu maju kedepan seolah olah ia yang akan memimpin peperangan sengit .

Cklek , suara pintu yang dibuka yang membuat orang dibelakang berpelukan karena takut , tapi saat membuka pintu yang ada dihadapanya adalah sesosok pria yang mereka kenal .
"Kenapa membuka pintu lama sekali sih , hanya berjarak ratusan meter saja bukan kilometer begitu lamanya"
Sang pria langsung masuk tanpa disuruh , ia mendudukan dirinya dikursi tepat didepan sekumpulan laki laki yang berpelukan .
Ia menatap mereka aneh memangnya ada sampai harus pelukan segala .
"Kalian ini kenapa apa ada yang ulang tahun hingga harus berpelukan"
Ini bukan acara kartun favorit anak 90an ya , yang setiap akan mulai acaranya selalu mengatakan teletubies berpelukan .
"Ti-tidak apa apa hyung , kenapa hyung datang kemari"
Jun salah satu member dari Cina yang bertanya pada menejer mereka , ya yang datang adalah menejer mereka sendiri .
"Begini besok acara kalian adalah mengunjungj salah satu rumah sakit terbesar dikota ini , right"
Mereka saling pandang satu sama lain , dalam pikiran mereka apa semuanya yang akan ikut atau bagaimana .
"Hyung boleh aku bertanya"
Saat mendapatkan persetujuan dari menejernya ia mengatakan apa yang ingin dikatakan oleh Vernon .
"Kita semua atau hanya sebagian saja , hyung yang kesana"

"Tidak semuanya , hanya Wonwoo , Minggyu dan Woozi saja yanh kesana besok dan yang lainnya acara kalian ada disini "
Menejer hyung menyerahkan selembar kertas pada Hoshi yang kebetulan duduk tepat didepanya .
"Kami mengerti hyung"

"Istirahatlah , besok acara kalian sangat padat aku pamit dulu"
Setelah menejer hyung pergi mereka memutuskan memasuki kamar masing masing dan mengarungi dunia mimpi , tanpa tau nasib salah satu dari mereka tak akan sama lagi seperti hari kemarin kemarinnya .

Pagi menjelang dihiasi oleh kicauan burung yang menambah suasana hangat untuk mengantarkan sang mentari menyinari bumi .
Seorang gadis cantik sudah menunggu dilobi hotel tempat ia menginap untuk alasan yang tak tau .
Ia sudah menunggu sejak 30 menit yang lalu tapi sang objek yang ditunggu belum menampakan batang hidungnya sama sekali .
"Ini sudah jam berapa , kenapa lama sekali sih"
Khushi nama gadis itu melihat kanan kiri siapa tau mobil yang membawa seseorang yang ia kenal muncul .
Ia mendudukan diri disalah satu kursi yang mana memang disediakan oleh pemilik hotel .
"Sudah berapa lama ya aku disini , tapi belum juga bertemu denganya"
Pendengaranya yang memang sensitif atau karena suasana yang masih sepi sehingga telinganya mendengar nama yang sangat sakral baginnya .
"Apa aku tidak salah dengar , Moon itu kan"
Khushi berlari kerah suara tapi yang didaptinya hanya halaman yang kosong tapi matanya bisa melihat sesosok perempuan meski hanya sebentar saja .
"Kemana dia pergi , cepat sekali"

"Khushi"
Ia menoleh saat namanya dipanggil oleh pria yang sudah ditunggu dari tadi .
"Yunho , kau tau apa yang aku dengar"
"Apa"
"Aku mendengar ada yang memanggil nama Moon , tapi saat aku kemari aku hanya melihatnya sebentar saja"
"Kita bisa mencari nanti , tapi sekarang ayo kita temui swara"
Mereka berjalan dan langsung melesat menuju rumah sakit dimana tempat swara berada .

Skip rumah sakit

Swara sedang duduk ditaman rumah sakit sendirian , saat ia pertama kali bangun ia sudah bisa menyadari dimana ia berada jika yang ia lihat semuanya serba putih dan aroma obat dimana mana .
Hah , ia menghela napas yang kesekian kalinya saat dirinya dilanda kebosanan .
Ia sudah menghubungi khushi dari tadi tapi yang dihubungi belum juga datang .
Swara memperhatikan anak anak yang memakai pakaian yang sama dengan yang ia pakai .
Salah satu dari anak itu menghampirinya dan memberikan bunga yang ia petik tadi .
"Untukku"
Anak kecil itu mengagukkan kepalanya dan berlalu pergi dari hadapanya .

4 orang pria yang memiliki kharisma yang sulit membuat gadis manapun berpaling berjalan dengan sedikit tergesa gesa .
"Kalian tunggu disini , aku harus menemui petinggi rumah sakit dulu"
"Baik hyung"

"Wonwoo kita hanya berdua disini"
Minggyu mengerlingkan matanya pada hyung kesayanganya yang mendapatkan balasan malas dari sang hyung .
"Berdua kepalamu , lantas mau kemanakan woozinya"

Hehehe
"Aku tidak melihatnya hyung , lagian siapa suruh terlalu pendek"
"Jika kau ingin menghinaku aku pergi"
Woozi pergi dari sana ia sedikit kesal saat si Minggyu itu menyinggungnya masalah tinggi badan , ia kan sangat sensitif jika menyangkut yang satu itu .
Tanpa terasa kakinya membawa langkahnya ketaman rumah sakit ini , matanya menangkap seorang perempuan yang duduk dikursi sendirian .
Ia berjalan mendekat kearah sang objeknya .
Saat sudah sampai wajah yang tidak terlalu asing dihadapanya ini .
"Noona"
Swara menoleh ia sedikit mengerutkan keningnya saat wajah pria imut ini terlintas dibenaknya .
"Kau yang waktu itu tidak sengaja aku tabrakkan"
Woozi mengaguk ia mendudukan dirinya disamping swara .

"Noona apa yang noona lakukan disini"

"Ah , aku hampir menjadi korban tabrak lari"

"Tapi noona baik baik sajakan karena tidak ada yang luka"
Woozi memperhatikan swara dari atas kebawah tapi tidak ada luka yang berarti pada gadis itu kecuali lecet diberbagai tempat yang akan hilang hanya hitungan hari .
"Ya aku baik baik saja , ada polisi yang mengantarkan aku kemari kemarin"

"Ah , syukurlah kalau begitu"
Mereka terdiam cukup lama sampai swara bertanya padanya .
"Sedangkan dirimu kenapa bisa berada disini , bagaimana jika salah satu fansmu mengetahui idolanya berada dialam bebas"
Hahaha
Woozi tertawa saat pendengaranya memanangkap alam bebasa dari mulut sang noona .
"Noona memangnya aku ini hewan buas apa"

"Kau memang hewan buas , meskipun dirimu tidak memiliki tinggi yang disukai banyak perempuan tapi disutulah letak keistimewaanmu"
Woozi menatp swara dengan pandangan tak mengerti sama sekali .
"Maksudku adalah meskipun dirimu tak tinggi tapi kau memiliki kelebihan yaitu kau sangat imut dan manis yang membuat orang melihatmu mendapatkan serangan diabetes seketika"
Swara mengacak ngacak rambut woozi hingha berantakan .

"Swara Maheswari"
Deg , jantung swara berdetak lebih kencang saat suara laki laki yang dikenalnya memanggil namanya dengan nada dingin seperti 5 tahun yang lalu .
Woozi yang menatap laki laki asing itu sedikit takut saat pandangan mereka bertemu , ia bisa melihat kalau pria didepanya ini tidak menyukainya sama sekali itu bisa dilihat dari tatapan matanya yang seakan ingin menusuk jantungnya .

Arrgh , suara jeritan swara mengalihkan tatapan matanya dari pria itu . ia melihat kalau noona yang ia kenal memegangi kepalanya sendiri seolah olah sedang kesakitan atau memang benar kesakitan .
"Noona kau baik baik saja , noona jawab aku"
Tangan swara meremat lengan woozi hingga sang empu meringis kesakitan diakibatkan kukunya yang menggores lengannya
"Swara"
Khushi berhenti saat matanya menatap laki laki yang sangat dibencinya itu .
Khushi mendekat dan melayangkan tamparan yang cukup keras pada pipi pria tersebut .
"Pergi kau dari sini , kubilang pergi"
Pria itu pergi bukan karena takut hanya saja ia tak ingin memancing keributan disini .
"Swara kau bisa mendengarkanku kan"
"Noona , noona swara tidak sadar diri"
"Apa"


"Swara aku mencintaimu , tetaplah tersenyum meskipun aku sudah tak ada disampingmu .
Semoga kita bertemu lagi"
Bayangan itu membuat swara kehilangan kesadaranya .
"Aku juga mencintaimu , dev"

Tbc..........

See you next time n good bye........

Nah aku sudah sedikit membocorkan masa lalu swara dan siapa pria yang ia cintai .
Sekian dari saya .

KhushiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang