8. Tidak rampung

36 8 0
                                    

Andai bisa ku berteriak dalam diam, kuingin menyebut namamu dengan bibir yang terkatup. Menyuarakan tentang cerita kita yang belum rampung, penuh tanda tanya dan akhir samar – samar.

Tokoh seperti apa dirimu yang meninggalkan alur cerita tanpa kejelasan? Bahkan tema saja tak jelas arahnya. Tidakkah kau menyesal melihat naratormu kepayahan? Paling tidak menyesali mengapa aku kau tinggalkan sendiri di bab – bab kosong ini.

Dan kalaupun kau enggan dengan cerita yang berlanjut, ataupun alur ini sudah terasa membosankan;sudikah kau kembali untuk mengulang semua dari lembaran prolog? Menuntunku merangkai paragraf demi paragraf ke bab – bab dengan judul yang kau inginkan. Berakhir dengan epilog tanpa menyisakan tanda tanya besar.

NightthinkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang