19. Untrue

1.4K 131 3
                                    

Seulyoung pernah berpikir kalau Jungkook mungkin menyukainya.

Dari semua hal yang Jungkook lakukan saat mereka bersama, semua hal yang Jungkook pernah katakan dan berikan membuat Seulyoung berpikir kalau pria yang lahir di tahun yang sama dengannya itu mempunyai rasa yang lebih dari sekedar sahabat untuknya.

Seulyoung bukanlah orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi sampai dia bisa berpikir kalau Jungkook, sahabatnya sendiri, menyukainya. Seulyoung sempat menolak untuk berpikir demikian, tapi orang-orang di sekitarnya terus mengatakan hal-hal yang membuat Seulyoung yakin akan apa yang mereka katakan tentang Jungkook.

Seharusnya mungkin Seulyoung tidak perlu mendengarkan apa yang orang lain ucapkan tentang Jungkook. Seulyoung seharusnya juga melihat adanya kemungkinan bahwa apa yang dikatakan orang-orang itu adalah hal yang salah. Karena nyatanya, beberapa hari yang lalu Jungkook meneleponnya dan mengatakan bahwa dia telah resmi berkencan dengan Hyejin, gadis yang dulu satu kelas dengan Jungkook di sekolah menengah pertama. Suara Jungkook terdengar sangat senang, tapi Seulyoung justru terdiam beberapa saat meskipun akhirnya mengucapkan selamat dengan tulus.

Malam harinya, Seulyoung berusaha keras untuk membuang pikiran-pikiran yang mengganggunya setelah Jungkook meneleponnya tadi. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, Seulyoung bisa merasakan itu, namun dengan keras dia menolak untuk mengakui bahwa dia sedang sakit hati.

"Aku sahabatnya, aku harus ikut bahagia untuknya," gumam Seulyoung sebelum mencoba untuk memejamkan matanya lagi. Dia mencengkeram selimutnya dengan erat sampai akhirnya terlelap.

Keesokan harinya, semua hal berjalan dengan biasa saja, seolah tidak ada hal apapun yang terjadi. Jungkook tetap merangkul Seulyoung dengan santai saat mereka berjalan ke kelas, keduanya pun tetap menghabiskan waktu istirahat bersama.

Hal ini membuat Seulyoung merasa lega karena tidak ada perubahan yang berarti setelah Jungkook memiliki kekasih.

Tapi itu tidak berlangsung lama karena di minggu kedua setelah Jungkook resmi berkencan, Seulyoung mulai merasa tidak nyaman saat berada di dekat Jungkook. Seulyoung mulai menghindari kebiasaan-kebiasaan yang biasa Jungkook lakukan padanya seperti merangkul, menggandeng tangan, ataupun membisikkan sesuatu dengan jarak yang sangat dekat.

Itu semua Seulyoung lakukan bukan karena dia membenci Jungkook. Bukan juga karena Seulyoung merasa sakit hati dengan status Jungkook sekarang.

Seulyoung melakukan semua hal tersebut karena menurutnya itu bukanlah hal-hal yang seharusnya dia lakukan dengan sahabatnya yang sudah memiliki kekasih.

Jungkook sempat curiga. Dia bertanya pada Seulyoung dengan wajah yang sengaja dibuat cemberut, "Ada apa denganmu akhir-akhir ini?"

"Tidakkah kau takut kekasihmu akan melihat dan curiga dengan hubungan kita?" Seulyoung mencoba untuk menjawab dengan nada yang dibuat sesantai mungkin meskipun sebenarnya dia ingin mendapatkan respon yang sungguh-sungguh dari Jungkook.

"Kenapa harus curiga?" tanya Jungkook seolah-olah tidak mengerti hal apa yang sedang Seulyoung bicarakan.

"Setidaknya pikirkanlah perasaan kekasihmu. Bersikaplah seperti 'teman biasa' saat bersamaku, kau mengerti?"

"Aku tidak mengerti apa yang sedang kau bicarakan, Seulyoung!" Jungkook sedikit berteriak tapi juga merengek, merasa benar-benar bingung dengan semua penjelasan Seulyoung.

"Jika kau tidak ingin menyakiti perasaan kekasihmu, maka dengarkan kata-kataku, oke?" Seulyoung menepuk bahu Jungkook lalu melangkah pergi meninggalkan Jungkook yang masih memasang wajah cemberut di dalam kelas.

Jungkook tetap tidak mau mendengarkan keta-kata Seulyoung. Dia masih bersikap seperti biasa meskipun Seulyoung berusaha keras menghindarinya. Jungkook bahkan masih sering pergi ke rumah Seulyoung dengan alasan ingin mengerjakan tugas bersama.

MY KOOKIES (Jeon Jung Kook Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang