MY KOOKIES (Jeon Jung Kook Fanfiction)

20. Late Valentine

"Jungkook?" Seulyoung memanggilnya dengan suara yang lantang meskipun sebenarnya sedikit gugup. Hanya ada mereka berdua di kelas, tapi Jungkook tidak mendengarnya. Ada sepasang earphone di telinganya.

"Hei, Jungkook!" Seulyoung mencoba lagi dan kali ini ia berhasil mengalihkan perhatian Jungkook dari komik di tangannya.

Sadar bahwa mungkin saja Seulyoung sedang bicara padanya Jungkook pun melepas earphonenya dan bertanya dengan ragu, "Kau bicara padaku?"

"Tidak ada lagi orang selain kau dan aku di sini, tentu saja aku bicara padamu!" jawab Seulyoung dengan sedikit sewot.

Jungkook tertawa melihatnya tapi kemudian dia menyahuti, "Kenapa?"

Seulyoung tidak langsung menjawab, dia justru bangun dari duduknya dan menghampiri Jungkook dengan sebuah kotak kecil di tangannya. "Apa kau mau makan cokelat?" tanyanya sebelum mendudukkan dirinya di bangku yang ada di depan meja Jungkook. Senyum manis terpatri jelas di bibirnya.

Jungkook tidak bisa menahan dirinya untuk tidak ikut tersenyum setelah melihat senyuman Seulyoung. Dia segera menyingkirkan komik, ponsel dan earphonenya yang tergeletak di meja agar Seulyoung bisa meletakkan kotak yang berisi cokelat itu di sana.

"Makanlah," kata Seulyoung setelah membuka kotaknya dan menaruhnya di hadapan Jungkook.

Tangan Jungkook sudah terulur untuk mengambil salah satu cokelat, tapi kemudian dia berhenti karena teringat sesuatu. "Tunggu..."

"Kenapa?" tanya Seulyoung bingung melihat Jungkook yang juga terlihat bingung.

"Kenapa aku?" Jungkook menunjuk dirinya sendiri. Tatapannya tidak terarah pada Seulyoung.

Seulyoung mengernyit melihat Jungkook seperti itu. "Huh?"

Jungkook kemudian terlihat menggigit bibirnya. Seperti ingin mengatakan sesuatu tapi ragu. "Maksudku..."

"Ya?"

"Maksudku, kenapa kau memberikan ini padaku dan bukan pada Jaehyun?"

"Huh?" Seulyoung mengernyit bingung lagi. "Kenapa aku harus memberikannya pada Jaehyun?" tanyanya kemudian.

"Karena kau menyukainya?" Jungkook tidak yakin dengan ucapannya ini. "Maksudku semua orang bilang kalau kalian saling menyukai dan juga aku melihatmu memberikan sesuatu untuk Jaehyun kemarin di hari Valentine," jelasnya. Dia ingat kemarin dia melihat Seulyoung memberikan sesuatu pada Jaehyun saat pulang sekolah.

Secara perlahan senyum Seulyoung mengembang dan pada akhirnya ia hanya bisa tertawa untuk menanggapi ucapan Jungkook.

"Hei, kenapa kau tertawa?" Jungkook merengek. Dia sedang bingung, kenapa Seulyoung malah tertawa? "Atau jangan-jangan ini adalah sisa cokelat yang kau berikan untuk Jaehyun kemarin?"

"Tentu saja bukan!" kata Seulyoung dengan cepat. "Aku membuatnya tadi malam bersama sepupuku dan aku ingin membaginya denganmu," lanjutnya, kali ini dengan suara yang lirih.

Hati Jungkook tiba-tiba terasa hangat mendengar apa yang Seulyoung ucapkan, tapi kemudian dia merusak suasana hatinya sendiri dan bertanya lagi soal Jaehyun. "Tapi soal kau dan Jaehyun saling menyukai i..."

"Itu tidak benar," jawab Seulyoung sebelum pertanyaan Jungkook selesai. Dia menarik napasnya dalam sebelum akhirnya bercerita pada Jungkook bahwa Jaehyun itu adalah temannya sejak masih di Taman Kanak-kanak. Ibunya dan ibu Jaehyun saling mengenal dan berhubungan baik sampai sekarang jadi Seulyoung dan Jaehyun pun berteman baik hingga saat ini. "Kemarin itu adalah hari ulang tahun Jaehyun. Aku memang memberinya kado, tapi itu untuk ulang tahunnya bukan karena kemarin adalah hari Valentine," jelas Seulyoung.

"Ooh," Jungkook hanya merespon seperti itu sambil mengangguk-anggukkan kepalanya, tapi di dalam hati dia merasa lega karena sudah tahu cerita yang sebenarnya dari Seulyoung sendiri.

"Kau mau makan ini sekarang?" tanya Seulyoung sambil menunjuk kotak cokelatnya. Jungkook mengangguk dengan antusias kali ini, Seulyoung senang melihatnya.

"Jadi, apakah kau memberikan ini sebagai kado Valentine-ku?" tanya Jungkook sebelum memasukkan sebuah cokelat ke mulutnya.

"Hari Valentine sudah lewat, tapi jika kau ingin, kau bisa menganggapnya seperti itu," jawab Seulyoung sambil tersenyum.

(FIN)