14. Enough

1.9K 173 25
                                    

Lee Seulyoung, siswa tingkat akhir dari Seoul National High School merasa kaget bukan main ketika Jeon Jungkook, si siswa yang terkenal pandai itu duduk di sampingnya saat menunggu bus di halte. Memang bukan hal yang terlalu istimewa, tapi jika kau memiliki perasaan yang sama dengan apa yang Seulyoung rasakan pada Jungkook maka kalian mungkin juga akan merasakan bagaimana jantung Seulyoung yang berdetak kencang saat ini.

Ya, kita simpulkan saja kalau Seulyoung itu menyukai Jungkook.

Sudah sejak satu tahun yang lalu Seulyoung menyimpan perasaan ini sendiri. Tidak ada yang tahu kalau dia menyukai Jungkook selama ini.

Seluruh sekolah tahu bahwa Jungkook adalah orang yang cukup sulit untuk didekati. Dia dikenal sebagai orang yang pemilih untuk urusan berteman dan karena itulah banyak siswa yang sungkan untuk berbicara padanya, termasuk Seulyoung.

Meskipun rumah mereka satu arah dan sering naik bus yang sama, tapi keduanya tidak pernah menyapa satu sama lain. Jungkook menyapanya duluan adalah harapan Seulyoung semata, sedangkan dirinya sendiri tidak mau bergerak sedikitpun untuk mendekati lelaki itu. Benar-benar tidak ada kemajuan sedikitpun sejak satu tahun yang lalu!

Kebetulan yang sangat langka terjadi hari ini. Setelah duduk bersebelahan di halte tadi, kini Jungkook duduk tepat di samping Seulyoung di dalam bus. Seulyoung beberapa kali menelan ludahnya karena gugup namun Jungkook terlihat biasa saja.

Setelah 20 menit berlalu tanpa pembicaraan apapun, Seulyoung akhirnya memberanikan diri untuk melirik Jungkook yang ada di sampingnya. Ia menjadi bingung saat melihat Jungkook yang ternyata tertidur dengan sepasang earphone di telinganya.

Karena bus yang mereka tumpangi sudah hampir sampai di halte tempat mereka biasa turun, akhirnya Seulyoung terpaksa menepuk bahu Jungkook beberapa kali untuk membangunkannya.

Seulyoung memasang senyum tidak enaknya ketika Jungkook menatapnya dengan tatapan bingung khas orang bangun tidur. "Maaf, tapi aku sebentar lagi turun," ucap Seulyoung pelan.

Seketika Jungkook melihat keadaan sekitar dan sadar bahwa dia juga sudah hampir sampai. "Ah, maaf. Apa kau turun di halte depan?" tanya Jungkook demi menghindari situasi canggung di antara mereka berdua. Melihat Seulyoung yang hanya mengangguk pelan, Jungkook pun kembali berbicara, "Aku juga turun di sana. Terimakasih karena telah membangunkanku."

"Ya, sama-sama," balas Seulyoung dengan senyum yang tidak bisa ia sembunyikan.

Jungkook berjalan tidak jauh di depan Seulyoung ketika mereka sudah turun dari bus. Jalan menuju rumah Seulyoung memang melewati rumah Jungkook dan situasi seperti ini sudah sering terjadi.

Seulyoung akan lebih memilih untuk berjalan pelan di belakang Jungkook sampai pujaan hatinya itu hilang di balik gerbang rumahnya.

Jungkook sama sekali tidak pernah menyapa Seulyoung sebelumya, tapi hari ini ketika akan membuka pintu gerbangnya Jungkook berhenti di sana dan menyapa Seulyoung dengan satu pertanyaan.

"Kau... apa kau tinggal di daerah sini?" tanya Jungkook.

Seulyoung yang saat itu sedikit kaget pun berusaha untuk menetralkan ekspresinya terlebih dahulu sebelum menjawab, "Ya, rumahku tidak jauh dari sini."

Jungkook terlihat mengangguk beberapa kali. "Maaf, aku tidak terlalu memperhatikan sekitar, jadi... "

"Tidak apa-apa. Kenapa kau minta maaf?" sela Seulyoung dengan cepat diiringi tawa kecilnya.

Jungkook menyentuh belakang lehernya dan tersenyum malu. "Kalau begitu aku masuk dulu. Sekali lagi terimakasih karena sudah membangunkanku tadi. Sampai jumpa... maaf, siapa namamu?"

MY KOOKIES (Jeon Jung Kook Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang