14. Click

115 8 0
                                    

Antares hilang entah kemana, hingga Shevia harus pulang jalan kaki. Di dalam otaknya masih sangat jelas terdengar bentakan-bentakan pemuda itu dan juga ucapan Tante Gracia yang penuh dengan nada putus asa.

Tiba-tiba suara klakson mobil terdengar, mobil Antares melaju di samping Shevia.

"Masuk, Vi," ucap seorang pemuda yang baru saja menurunkan kaca jendela mobilnya. Gadis itu menurut, ia duduk di kursi penumpang depan.

"Res ..."

"Ssst!" Antares menghentikan ucapan, "Shevia, aku mohon cukup, Vi. Maaf. Aku nggak maksud seemosi tadi."

Shevia menghela nafas berat, lalu memegang tangan Antares, "apapun yang terjadi, aku akan selalu sama kamu, Res. Nemenin kamu menghadapi semua ini. Aku janji."

***

"Pagi, Biiii!" sapa Shevia riang di hari Minggu pagi ini, dia datang membawa sekotak kue.

"Non Via? Nyariin Den Ares? Barusan Den Ares pergi sama Non Tania, Non."

"Ohya? Yaaah.. kemana, Bi?"

"Nggak tau, Non. Katanya nemenin Non Tania jogging gitu."

"Kok Via nggak diajak ya, Bi?"

"Katanya takut ganggu istirahat Non Via. Non Via terlalu banyak dibikin capek sama Non Tania gitu, katanya ..."

"Halah Ares tuh ya ..."

"Shevia?" panggil seseorang dari ambang pintu utama.

"Eh? Om Will? Pagi, Om. Nggak ikut jogging sama Tania dan Ares Om?"

"Hm? Emangnya mereka jogging? Ah, mereka nggak kasih tau Om sih padahal om sangat ingin menghabiskan waktu sama mereka. Terutama Ares."

"Shevia tersenyum kecil, Oiya, Om. Via bawa sesuatu nih! Kue buat Om!"

“Really? Waaaw, thank you, Via."

Mereka berdua ngobrol lagi di teras depan rumah, meskipun sesekali William harus mengangkat telepon dan bercakap-cakap sendiri dengan orang di sebrang telepon itu, Shevia tetap senang menemani William. Sepertinya ia benar-benar rindu dengan ayahnya di Bandung.

"Ah, main batal aja," gerutu William.

"Ada apa, Om?"

"Hari ini, Om ada rencana untuk bahas proyek di Ancol. Tapi, tiba-tiba klien cancel. Dan sekarang, uang Om terbuang sia-sia. Om sudah sewa resort di sana."

"Oya? Resort?"

William mengangguk.

Shevia menemukan ide.

"Shevia punya ide, Om!"

"Ide?"

"Yap. Ide cemerlang."

***

"Pokoknya harus ikuuut!!" Shevia merengek kepada pemuda di hadapannya.

"Via, besok kan masuk sekolah! Tania juga pasti capek ..."

"Ares, satu ini aja permohonan aku di hari ini. Kita piknik ke Ancol. Tenang aja, Res. Ada yang mau bayarin kok!"

"Siapa?"

"Ehm ... Kak Mara. Dia ehm, dapet promo buat nyewa resort di Ancol! Promonya Cuma berlaku sampai hari ini, Res. Ayolaaah."

"Ck, siapa aja yang ikut?"

"Aku, kamu, Tania Kak Mara."

"Oke."

Shevia dan Tania sudah siap di kursi belakang mobil, sementara Antares masih sibuk dengan kamera DSLR yang barus selesai di-charge baterainya.

I'm Sorry, S (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang