Chapter 13. Perjanjian Iblis

780 67 10
                                    

Sakura berdiri di depan cermin kamarnya. Rambut panjangnya kini hanya tersisa sebatas bahu. Kemarin sore, Sakura segera merapikan rambutnya yang yang dipotong sembarangan oleh Saara. Agar tidak terlalu mencolok, Sakura pun mengikat rambutnya dan menggulungnya. Baju cheersleader yang baru saja digunakan dua kali oleh Sakura kini berakhir di tong sampah. Baju itu sudah tidak layak pakai, dan Sakura pun tidak punya keberanian untuk tetap berada di klub cheersleader.

"Tidak apa-apa, Sakura. Semua akan baik-baik saja," gumam Sakura pada dirinya sendiri. Ia pun meraih tasnya dan berjalan keluar menuju stasiun kereta. Disana sudah ada Naruto, Sasuke dan juga Itachi yang menunggunya.

"Sakuraaa! Disinii!" teriak Naruto sambil melambaikan tangannya. Sakura pun bergegas menghampirinya.

"Selamat pagi semuanya," sapa Sakura.

"Pagi, Sakura!" sahut Naruto dan Itachi. Sementara Sasuke hanya menjawab 'Hn'

"Tumben kau mengikat rambutmu?" tanya Naruto sambil meneliti helaian merah muda milik Sakura yang tergulung rapi di atas kepalanya.

"Ah, iya. Diikat seperti ini rasanya lebih baik," elak Sakura.

"Hmm, tapi sepertinya rambutmu jadi lebih sedikit? Kau memotongnya ya?" tanya Naruto lagi.

"Ahaha, ternyata ketahuan juga ya. Kemarin aku habis memotongnya, tapi ternyata kependekkan. Aku jadi tidak pede, hehehe," ujar Sakura sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Tidak apa-apa, kau tetap cantik dengan gaya rambut apapun kok," ucap Itachi. Sakura merona, kemudian ia melirik Sasuke. "Kalau menurutmu bagaimana, Sasuke?" tanya Sakura.

"Ah, kalau menurutku sih-"

"Aku tidak bertanya padamu, Naruto!" potong Sakura.

"Hei! Tapikan aku juga ingin berpendapat!"

"Tapi aku ingin mendengar pendapat Sasuke dulu!"

Sasuke hanya memutar bola matanya, bosan. Mereka berdua ini memang berisik.

"Cepat, keretanya sudah datang!" ucap Itachi melerai Naruto dan Sakura. Mereka berempat pun memasuki salah satu gerbong kereta.

.

-Konoha Village-

.

Sepulang sekolah, klub Akatsuki berkumpul di ruangannya. Mereka semua tampak sedang membahas sesuatu dengan serius.

"Dalam buku ini disebutkan bahwa iblis yang mengambil alih tubuh abadi manusia akan memiliki mata riak. Manusia tersebut akan menjadi setengah iblis, bisa menembus dinding, berkomunikasi dengan hantu, bahkan memiliki kekuatan iblis," jelas Itachi yang kini sedang berada di ruang klub Akatsuki.

"Apa maksudnya tubuh abadi manusia?" tanya Naruto. Itachi membulak balik beberapa halaman buku tersebut.

"Tidak ada penjelaaannya."

"Jadi ada kemungkinan kalau Shisui-senpai di culik oleh manusia iblis?" tanya Pein.

"Jika yang di tulis Shisui bukan keisengan, mungkin saja memang begitu. Yang harus kita lakukan sekarang adalah mencari iblis tersebut," lanjut Itachi.

"Mencari iblis? Bagaimana caranya?" tanya Naruto.

"Itulah yang harus kita cari tahu," sahut Hidan.

"Aku merasa ini ada hubungannya dengan terror bunuh diri klan Uchiha. Kalian tahu kan, mereka semua mati dengan cara yang sama? Rasanya terlalu janggal jika itu murni bunuh diri. Mengingat tidak ada sidik jari lain di senjata bunuh diri mereka. Bisa saja yang membunuh mereka adalah iblis. Aku juga dengar kalau mereka semua meninggal dalam ruangan tertutup. Iblis kan bisa menembus tembok?" tutur Konan.

Konoha VillageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang