nayeon menguap tertahan. sebisa mungkin tidak ketahuan dosen yang sedang asyik berceloteh di depan kelas.
nayeon bosan. ia ingin segera pulang dan beristirahat. tapi jadwal kelasnya hari ini memaksanya untuk tetap tinggal di kampus.
beruntung setelah ini jam makan siang. gadis itu jadi tidak sabar.
"so that's all for today. see you next week." ucap dosen tersebut dan setelah selesai dengan barang-barangnya ia melesat begitu saja meninggalkan kelas yang diikuti dengan anak-anak di kelas nayeon.
nayeon menghela nafas lega. setidaknya ia tidak perlu lagi duduk bosan di kelas.
nayeon merapikan barang-barangnya dan segera bangkit untuk menuju kantin. tapi langkah kakinya terhenti saat sebuah suara menyapanya.
"nay? kantin bareng yuk?"
ajak seolhyun, salah satu teman sekelasnya.
nayeon mengangguk setuju dan pasrah saja ditarik paksa oleh seolhyun menuju kantin.
tidak. seolhyun bukan sahabat nayeon. mereka hanya sebatas teman kelas.
nayeon tidak benar-benar dekat dengan teman-teman di kelasnya. bukan berarti ia menjaga jarak dan menutup diri dengan teman sekelasnya.
ia berteman dengan semua teman kelasnya, namun hanya sampai disana. tidak lebih.
kantin tidak terlalu ramai siang ini. masih banyak terdapat meja kosong yang dapat nayeon dan seolhyun tempati.
baru saja nayeon ingin beranjak menuju salah satu meja, namun seolhyun menahan lengan nayeon membuat gadis tersebut menoleh bingung.
"kenapa?" tanya nayeon bingung.
"disana ada temen temen gue. gue makan bareng mereka aja ya hehe see ya." tanpa babibu seolhyun melangkahkan kakinya menuju salah satu meja yang hampir penuh dengan beberapa gadis.
nayeon menghela nafas. ini salah satu alasan ia tidak ingin terlalu dekat dengan teman kelasnya.
nayeon mengangkat bahunya acuh dan memesan makanan yang ia inginkan lalu segera duduk di salah satu meja kosong.
nayeon tidak terlalu ambil pusing kalau harus makan sendiri. bahkan teman-temannya mengatakan nayeon itu jutek dan pendiam.
tapi nayeon biasa saja dikatakan begitu. toh ia tidak dibuat rugi oleh mereka.
sembari menunggu makanan pesanannya datang nayeon menikmati pemandangan kantin.
sambil menumpukan wajahnya dengan salah satu tangannya diatas meja, nayeon menelisik satu persatu orang-orang di kantin.
ada yang makan sendiri sepertinya, ada yang berkumpul dengan kelompoknya, ada yang mengerjakan tugas dan ada yang pacaran.
mata nayeon berhenti pada dua sejoli di meja sebrang nayeon.
tampak lelaki tersebut sedang mengelus lembut kepala gadis di sebelahnya. sang gadis hanya tersenyum lembut dengan semburat merah di pipinya.
nayeon tersenyum masam, teringat kenangannya dengan jinyoung. saat mereka masih berstatus kekasih.
nayeon menyadari ia tidak ada bedanya dengan perempuan lain yang berusaha tampak anggun dan feminin di depan pacar mereka bagaimanapun caranya.
nayeon pun begitu. ia berusaha keras untuk tetap anggun walaupun harus sedikit ia paksakan. tertawa pun ia jaga agar tidak terlalu keras. makan pun juga ia tidak bisa selahap seperti makan di rumah.
dan jangan lupakan caranya berbicara di depan jinyoung sungguh berbeda. nayeon akan berusaha bicara selembut mungkin agar jinyoung tidak ilfeel dengannya.