nayeon menutup kopernya setelah yakin semua barang miliknya sudah masuk ke dalam koper.
gadis itu melirik ke arah seongwoo yang duduk bersandar di atas tempat tidur nayeon sembari memainkan ponselnya.
nayeon menghela nafas kesal, "lo ngapain sih disini? kalau ga mau bantuin gue packing mending lo pulang aja,"
seongwoo mengangkat kepalanya menatap nayeon, "gue disini aja udah bantu namanya. lagian kan siapa tau gitu lo ga sadar gue yang lo masukin ke koper,"
gadis itu mengumpulkan koper dan barang-barang lainnya di sudut kamar, "ya ngapain sih gue masukin lo ke koper??!"
"selundupin gue dong, mau ikut ke london," sahut seongwoo memelas.
tak tahan, nayeon akhirnya menoyor pelan kepala seongwoo, "ganja kali diselundupin."
"batalin aja, bisa ga?"
nayeon menoleh ke arah seongwoo yang kini terduduk tegak dengan wajah serius. gadis itu menghela nafas lelah.
"percaya deh, lama-lama lo bakal biasa aja gue pergi."
seongwoo kini malah merebahkan dirinya, "besok pesawat jam berapa?"
"jam 11 pagi,"
"pagi banget yaelah, masih tidur guenya,"
"yaudah sih gue ga minta lo bangun juga. ini sekarang lo ngapain nemplok di kasur gue sih? balik sana." sebal nayeon.
seongwoo memeluk erat guling nayeon kini, "dih ini kan gue mau bantuin lo, biar lo bisa puas-puasin ngeliat muka ganteng gue,"
"jobless banget sih lo. ga ada plan emang? sama nayoung gitu?" suara nayeon mengecil di akhir kalimat.
seongwoo menggeleng mantap, "gue batalin lah bego, ini kan hari terakhir kita bareng. masa gue sia-siain?"
"kalo gitu temenin gue mau ga?" nayeon menatap seongwoo penuh harap.
🐾
nayeon menatap tempat di hadapannya dengan penuh binar. tanpa pikir panjang gadis itu melangkahkan kakinya menuju pintu masuk.
namun, pada langkah ke lima ia tersentak pelan lalu membalikkan badan menghampiri seongwoo yang baru saja turun dari mobil.
gadis itu berdiri di depan seongwoo membuatnya sedikit terkejut, "apa?" tanya seongwoo bingung.
bukannya menjawab, nayeon malah mengulurkan tangannya ke hadapan seongwoo yang semakin membuat alis lelaki itu mengkerut.
"apasih? lo minta duit parkir?"
nayeon menggeram tertahan lalu berdehem pelan mencoba bersabar.
"mau di gandeng," sahut nayeon sembari menggoyang-goyangkan pelan tangannya yang masih terjulur di hadapan seongwoo.
"emang kita truck pake gandengan segala?" balas seongwoo ringan.
nayeon menatap seongwoo datar lalu membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju pintu masuk meninggalkan seongwoo.
saat nayeon hendak menggapai gagang pintu, sebuah tangan menahan tangannya yang membuatnya menoleh dan menemukan orang itu adalah seongwoo.
belum juga nayeon membuka mulut, seongwoo sudah menurunkan tangan nayeon tanpa melepaskan genggamannya pada tangan nayeon.