1.Nauli Akira Ferlyn

248 14 9
                                    

Sinar mentari negri kincir angin itu menembus hingga jendela kaca milik Akira,memaksa nya untuk bangkit dari alam mimpi, alam mimpi yang membuat ia bahagia, karna disana ia dapat menulis skenario kehidupan sesuai dengan kemaunnya sendiri. Hanya ada skenario indah yang dimainkan.

Mungkin sinar mentari itu tak cukup membuat gadis berparas cantik itu terbangun dari tidurnya, kini nyanyian alaram miliknya berhasil mengusik sang telinga.."oke gue bangun,"

Tarikan gravitasi kasur queen size itu berhasil ia lawan. Ia langsung berjalan menuju kamar mandi untuk menyegarkan badan. Membuang rasa kantuk dengan guyuran air yang mengalir.

Selanjut nya mengganti baju. Kemudian memoles sedikit wajahnya dengan bedak tipis dan menambahkan lip gloss pink pada bibir manis nya, menata rambutnya yang panjang & lurus agar terurai dengan sempurna. "Oke perfect," gumam Akira.

Dan yang terakhir mengambil tas dalam lemari.kemudian mengisi tas itu dengan dompet, parfum, kaca, lip gloss, bedak dan ponsel.

Selanjut nya ia harus menuruni tangga dan melawati meja makan, merupakan hal menyebalkan yang harus ia lewati, namun ia harus melewati tempat itu.

"Eh sayang udah bangun ya, cantik banget sih gadis mama ini, sini sarapan dulu," sapaan dari Mira mama tiri Akira.

'cihhh..sayang sayang pala lu peyang,apa dia bilang tadi? gadis ku..dih amit amit gue dilahirin sama tuh orang.' Gumamnya dalam hati.Ia hanya melikir sang Mama tanpa menjawab sapaan itu.

"Pa akira langsung berangkat ya, Akira ada kelas pagi. Uang Akira tinggal dikit jadi nanti jangan lupa transfer ya P," ungkap nya pada sang Papa sambil berjalan mengambil kunci mobil.

"Kamu gak sarapan dulu Akira?"

"gak keburu Pa, okeh Akira berangkat ya Pa.love you Papa," sambil berlari menuruni tangga di luar rumah

"iya sayang love you too," teriakan Papa nya yang masih bisa di dengar oleh nya. yang mampu menciptakan lengkungan bulan sabit di bibir tipis Akira.

Mira yang sedari tadi di abaikan oleh Akira hanya bisa mendengus sebal "dasar anak jalang," gumamnya.

***

M

obil Akira memasuki area parkir kampus. Universitas Vrije Amsterdam. Salah satu universitas ternama di Belanda.

Akira gadis yang pandai sehingga ia dengan mudah di terima di unversitas ini. Ia berkomunikasi dengan bahasa inggris. Ia belum cukup pandai melafalkan bahasa belanda ia hanya bisa memahami jika orang berbicara bahasa belanda dengannya tapi ia belum. Ia bisa mengucapkan bahasa belanda dengan baik.

"Morning Akira," sapaan dari Merry dan Athena sahabat Akira yang kebetulan sama sama orang indonesianya.

"pagi," balas Akira dengan senyum manisnya.

"lo udah makan ra?" tanya Athena.

"pertanyaan retorik deh ya..karna lo pada.. udah tau jawabannya," jawab Akira

"hahaha oke deh ayo beli makan dulu,gue juga udah laper," kata Merry

"apaan...baru 15 menit yang lalu lo sarapan, sekarang udah laper lagi," balas Athena

"yeee itu kan gue cuman makan satu sendwich sama segelas susu. ya gak nyampe perut tuh makanan udah abis jadi gak bisa di pake buat energi," jawab Merry.

Akira hanya bisa tertawa melihat tingkah dua sahabat nya itu.

"udah yuk makan daripada kalian yang gue buat sarapan," kata Akira

Do'a dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang