Sebuah tanaman pies kecil yang sedang sekarat berada di samping Letta. Dari dalam hatinya muncul rasa kasihan. Keinginan untuk membantu tanaman menggerakkan hatinya. Tapi juga rasa takut ia akan membuat bencana seperti sebelum-sebelumnya. Keputusan telah dibuat. Dengan lembut Letta mulai menyenandungkan nyanyiannya dengan memejamkan mata dan menutup kedua telinganya.
Dengarkan nyanyianku
Serap udara
Ulurkan akarmu
Tinggikan batangmu
Suburkan daunmu
Buat cahaya mentari terus menaungimuPerlahan pies tumbuh. Bukan seperti tumbuhan-tumbuhan raksasa yang diciptakan Letta sebelumnya, melainkan sebuah tumbuhan normal dengan daun hijau besar juga kuncup bunga yang amat harum dihirup.
Letta menciumnya. Harum bunga pies. Perlahan ia menurunkan tangannya dan menaikkan kelopak matanya."Wah... Aku menyembuhkannya" seru Letta dengan wajah berbinar. Bahagia.
"Arg Hah" suara seorang pria bercampur dengan bunyi air yang terkoyak mengusik ketenangan. Pria itu mencoba meraih udara di atasnya. Berusaha memasukkannya kedalam paru-parunya yang kini hampir menciut.
"Aaaaa.. " Letta terlonjak kaget melihat apa yang terjadi di depannya. Sesorang tenggelam. Bagaimana bisa itu terjadi. Benak Letta mulai mencoba memahami.
Memang sedari tadi tidak ada seorang pun di sekeliling danau. Sedari tadi hanya Letta yang ada. Ia duduk cukup lama dan hanya keheningan di sekelilingnya.
Letta mengendalikan ketakutannya dan menatap lekat-lekat ke arah sumber suara. Seorang pria. Ya. Pria dengan rambut cokelat basah tengah mencoba berenang menghampirinya.
Letta mengulurkan tangannya saat pria tersebut tepat berada di depannya. Ia menariknya keluar dari air."Heh.. Heh.. Heh" napas pria itu tak beraturan. "Siapa kau? Tempat apa ini?" tanya pria tersebut tidak sabar.
"Seharusnya aku yang bertanya padamu. Siapa kau? Bagaimana bisa kau tiba-tiba muncul dari danau. Apa kau sedang mencoba mantra baru? " berondongan pertanyaan Letta membuat pria di sampingnya bertambah bingung. Kepalanya berdenyut. Mencoba mencerna apa yang tengah terjadi kepadanya. Menelusuri pikirannya agar mengingat peristiwa yang sebelumnya terjadi padanya.~~~~~
"Hei, bung! Bagaimana bisa kau ada di sana!" bentak seorang pria berotot yang berjajar dengan lima orang lainnya dengan badan serupa.
Maxim terlonjak lantas mengambil langkah seribu agar tidak tertangkap oleh pria-pria yang meneriakinya."Hei! Jangan lari kau!"
Tak memperdulikan perkataan pria yang merupakan para penjaga itu, Maxim terus saja berlari menjauh. Berlari menuju kemana pun agar dapat selamat. Menerjang pemukiman dan pasar. Tercium olehnya bau bolu yang amat menggiurkan. Terbersit di kepalanya sensasi nikmat saat memasukkan sepotong bolu ke dalam mulutnya yang kelaparan. Langkah Maxim sedikit gontai. Lantas tersentak kembali dengan teriakan dan langkah kaki penjaga yang mengejarnya.
"Hei! Berhenti!"
"Menyerahlah kau penyusup!"
Senyum sinis mengembang di bibir Maxim. Ia tau tempat ini. Di belakang pasar ramai ini ada sebuah rawa. Ia bisa bersembunyi disana. Cepat-cepat ia menuju tempat itu.
Tak lama, Maxim sudah berdiri di bibir rawa. Tanpa pikir panjang, ia menceburkan diri.
Byur.Dari dalam rawa Maxim dapat melihat para penjaga tengah mondar-mandir di tepi rawa dengan kedua tangannya memegangi tumbuhan rawa agar tubuh kekarnya tak menyumbul ke permukaan. Penjaga tak menyadari bahwa mereka sedang di perhatikan diam-diam oleh seseorang yang mereka incar.
"Kemana si penyusup itu. Bagaimana bisa ia menghilang secepat ini! "
"Kurang ajar! Akan kubunuh penyusup itu!" sumpah serapah para penjaga yang tidak menemukan apa yang mereka cari. Mereka kemudian meninggalkan rawa dan kembali mencari Maxim ketempat lain.
Blup blup. Maxim mendesah di bawah air setelah memastikan para penjaga pergi. Ia mulai menggerakkan kakinya untuk berenang ke permukaan tapi tak dapat ia lakukan karena seketika muncul pusaran air yang menarik badannya ke bawah.
Maxim berusaha melawan arus yang menariknya. Mungkin jika saat ini ia berada di daratan, pakaian yang dipakainya telah basah oleh keringat akibat usahanya yang benar-benar maksimal untuk melepaskan diri. Tapi hal itu sia-sia saja. Maxim melepaskan sisa udara di mulutnya saat ia benaar-benar tertarik ke dalam pusaran air.
Gelap. Hanya itu yang terlihat oleh Maxim. Ia merasakan paru-parunya kosong.
~~~~~
"Hey! Jawab aku. Kenapa kau malah melamun seperti ini" ucapan Letta membuyarkan lamunannya.
"Dimana aku sekarang? " ucap pria itu balik bertanya.
"Huft" Letta memutar bola matanya dengan jengah "Kau ada di kota Lombert buddy, ingat? "
"Kota apa itu?" balas pria itu masih bingung
"Hah? Jangan-jangan kau hilang ingatan, ya?. Baiklah. Siapa namamu, heh? "
"Aku Maxim, Maxim Revano Gwen" ucapnya sembari menjabat tangan Letta dan menatap bingung sekelilingnya.
"Aneh, kau ingat dengan namamu. Tapi kau tidak tahu kota ini. Darimana asalmu? "
"Aku berasal dari Somak"
"Kau juga ingat asalmu" ucap Letta bingung. Ia menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal.
"Lalu namamu?"
"Ah.. Aku Letta, Letta Cayla Carra" Letta tersenyum manis dengan posisinya yang masih berjabat tangan dengan Maxim.
Dug. Jantung Maxim menambah laju kecepatan detaknya. Ia terpesona dengan wajah manis Letta yang berjarak tidak jauh dari wajahnya. Maxim menatap Letta lekat-lekat. Menelusuri setiap inchi wajah Letta.
"Kenapa memandangiku seperti itu" ucap Letta. Tersadar bahwa sedari tadi dirinya diperhatikan oleh Maxim. Tidak memusingkan ucapan Letta, Maxim justru terus memandang Letta. Lebih dalam dari sebelumnya.
Wajah Letta memerah karena hal itu. Ia pun memalingkan wajahnya dari tatapan penasaran Maxim. Belum sempat wajahnya berpaling sempurna, Maxim menarik wajah Letta hingga kembali menatapnya. Letta hanya mengikuti dengan menatap balik wajah Maxim.
Apa ini, kenapa ia menatapku seperti ini. Dengan wajah gantengnya itu, aku bisa terkapar pingsan kehabisan napas nanti. Pasti sekarang wajahku merah, ah.. Malu sekalu aku. Bagaimana ini. Batin Letta berdebat sendiri.
"Kau cantik" aku Maxim
Deg
Maaf deh, janji update tiap hari gak di tepatin (bonyok di keroyok massa) . Tugas numpuk readers, (yaelah pake s, kaya pembacanya banyak aja ^) jadi kemaren sempet khilaf kagak update.. Mianheo.. Happy reading guys. Vote nya jangan lupa.
Comment ya, saran scene buat pasangan baru ^^

KAMU SEDANG MEMBACA
My Own Songs
FantasyKembalilah wahai alamku Tidurlah lelap kembali Kan kupanggil kau nanti Saat kubutuhkan bantuanmu