Flashback pt 2

8 4 0
                                    

"Kau sungguh memalukan Yonggi, siapa yang mengajarkan mu untuk melakukan hal seperti itu pada calon Kaka Perempuan Mu!"

Teriakan lelaki serak membuat ku merinding seketika, itu Appa. Ia masih dengan jas lengkap dan Rapih nya. Aku melihat eomma disana duduk menundukan kepalanya.

"Kau Appa! Kau adalah yg mengajarkan ku seperti ini! Menghianati eomma dengan akan menikahi Wanita itu!!" Aku benar benar Panas sekarang.

"Hya!! Eomma mu sudah meninggal! Hal yg wajar jika Appa menikah lagi. Aku perlu seseorang di waktu tua ku dan dia juga begitu"

"Kau ta percaya anak mu? Lalu untuk apa kau punya seorang anak Appa"

Suara yonggi makin meninggi dia benar benar kesal.

"Kau? Menjaga Appa? Dengar! Aku Lelaki kau juga begitu, Hati Lelaki akan Luluh pada seoeang wanita. Tapi, lihat apa yg kau buat sekarang Kau melukai Mina! Kau lupa? Perempuan yg Mau telah leceh kan di depan mata Mina itu anak calon ibu mu? jadi kau telah menyakiti ibu dan juga telah melukai hati calon Appa nya.!"

Aku masih disini menyaksikan kedua nya, ibu ku? Dia masih di sana menundukan kepalanya. Dia wanita yang hebat, Karna itu aku slalu menyanyaginya. 'Eomma, Aku selalu mendukung mu jadi, tetaplah kuat'

"Mi-minna" Yonggi terpatah patah menyebut namanya. Cih, apa ia melupakan nya.

"Jangan pergi! Tetap disana!" Yonggi membalikan tubuh nya menghadap Appa nya.

"Kau tidak aku perbolehkan untuk menemui nya taakan pernah jadi kemasi barang barang mu! Aku akan mengirim mu ke Paris"

"T-tapi appa" yonggi menangis. Tapi tidak bergerak badan nya terjatuh kelantai lutut nya menahan tubuh nya di ubin. Menahan agar jiwa nya tidak ikut hancur, tidak. Bukan menurut pada Appa nya aku yakin. Seorang lelaki seperti dia pasti sudah lari memberontak dari rumah ini dan mencari Mina. Tapi mungkin saja perkataan Mina masig terngiang dikepalanya. 'Jangan tampakan Wajah mu atau aku akan sangat membencimu'
Aku yakin menjadi orang yg dibenci lebih menyakit kan dari bertahan menjadi orang yang ta saling mengenal.

Aku kembali kerumah asal ku membawa pulang serta eomma.

"Taehyung " eomma memanggil ku
"Nde? Eomma" aku duduk disamping nya disofa merah empuk tepat disamping eomma.

"Sepertinya Yonggi tidak menyukai eomma"
Aku menatap mata sendu eomma dari samping mata nya masih indah walau pun garis kerutan mulai timbul diwajah nya.
"Ani, dia terlalu mencintai eomma nya, kau harus beruntung eomma. Jika saat ia mulai menerima mu, ia pasti akan sangat menyayangi mu."

"Eomma takut" kini eomma melihat ku.
"Aku sedih eomma, rasa sayang mu akan dibagi lagi oleh Appa nanti dan Yonggi Hyung. Aku sedih dan juga takut"
Aku memeluk eomma, wangi tubuh nya ta pernah berubah.

"Eomma, tetap lah kuat dan selalu ada di sisi kami"

Suara bel Rumah nya merusak moment indah kedua ibu dan anak itu.

"Aku saja eomma, kau istirahat saja" eomma mengngangguk dan pergi ke kamar nya.

Penasaran melanda seluruh tubuh ku melihat Yonhhi ada tepat di depan mata ku dengan jaket tebal dan mata sembab nya, ia menangis?

"Masuk lah dulu hyung" Yonggi berjalan masuk lalu duduk disofa yg aku dan eomma tempati.

"Em, aku malu memulai pembicaraan ini" Yonggi masih menundukan kepalanya.

"Ah. jangan begitu hyung, aku tau Mau punya alasan melakukan itu. Walau pun diluar kepala"

"Pertama Aku ingin minta maaf tentang ibu dan kakak mu, dan E-em"

"Mina? Kau tidak menemui nya?" Ia menatap ku kaget lalu menggeleng kan kepalanya.

"Apa yg ia katakan" Benar perkataan Appanya lelaki luluh pada Wanita, ia menjadi Lemah hanya menanya kan seorang wanita.

"Dia tidak mengatakan apapun dia sangat tertutup, tapi keadaan nya baik"

Yonggi sedikit tersenyum

"Aku menerima ibu mu dan kau, tapi sayang aku akan pergi " ia menundukan lagi kepalanya.

"Kau pergi untuk kembali, lagi pula itu pergi untuk kebaikan mu, aku akan menunggu mu"

***Flashback end.

The Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang