X Friend 5

1.4K 212 35
                                    


.
Disclaimer : Massashi Kishimoto

.
.

"Selamat datang di villa keluarga Uzumaki." Ucapan bernada bangga, Naruto lontarkan. Kedua tangan terbalut lengan panjang kemeja hitam saling berkacak pinggang. Kedua kelereng biru cantiknya berbinar memandang bangunan megah yang berdiri kokoh di tengah pepohonan lebat perkebunan Pinus milik pribadi.

Sasuke nampak tak peduli, tapi ia cukup dibuat kagum hingga kedua alisnya terangkat tinggi. Sai dan Ino saling peluk, dan mengamati antusias ke segala arah. Sedangkan Sakura memilih diam mengamati, berbeda dengan Kiba yang bersiul keras sambil membenarkan letak kaca mata hitam yang ia pakai.

Sebelum subuh, si pria pirang itu telah bersemangat membangunkan mereka. Sejenak adu argumen berakhir kekerasan dengan Sasuke sebelum menyeret kelimanya memasuki mobil, memecah keheningan pagi dini hari dan sampai tepat pada pukul tujuh pagi, saat dimana matahari terlihat gagah dan menyoroti mereka dengan kurang ajar. Tempat ini terpencil, beberapa hektar perkebunan Pinus adalah milih keluarga Uzumaki, dan villa ini terletak di tengah-tengah mereka. Meski begitu, lahan lebar dengan taman diatasnya cukup membuat ruang bagi matahari untuk menyinari bangunan megah itu dari segala arah. Kiba kagum, dalam benak masih bertanya-tanya, bagaimana rumah itu terlihat sangat rapi dan bersih ketika tak terlihat ada seorangpun yang berada di sana?

"Hahaha, jangan khawatir. Kakashi biasanya yang membersihkan dan merawat tempat ini bersama istrinya, dia baru saja kuberi cuti jalan-jalan ke luar negeri untuk beberapa pekan."

"Kakashi?" Mata hitam alpha Sasuke berpaling, melihat wajah menawan berkulit tan yang masih pada gurat kebahagiaan. Seolah kerinduan pada tempat ini terpancar pada setiap gesture, mimik wajah dan ucapan.

"Yeah, kepala pelayan keluarga ayahku. Sudahlah, mari kita tour sejenak, akan kujelaskan semua tempat di villa ini beserta fungsinya."
.
.

Rumah besar itu memiliki banyak ruang, dari beberapa kamar kosong, dapur, ruang makan, ruang bersantai, laboratorium lengkap beserta peralatannya, gymnasium dan sebuah ruang kosong yang terbuat dari logam. Tempat yang seakan sejak awal dirancang sebagai benteng dan tempat persembunyian ini dibuat ayah Naruto sebelum pria itu dilahirkan. Si pirang pernah beberapa kali kemari, sebelum ayahnya meninggal tentu saja. Ia sangat mencintai villa ini karena terdapat kenangan menyenangkan bersama pria yang si pirang hormati sampai sekarang.

Minato nama ayahnya, ia orang jenius, seorang peneliti yang tidak pernah muncul kepermukaan media sosial, kekayaannya melimpah saat pria itu pernah menjabat sebagai kepala pertahanan Negara. Bertemu seorang wanita Omega dan dinikahi setelah sebelumnya ia menjadikan wanita itu percobaan. Mereka saling mencintai, hingga akhirnya Naruto lahir, tak ada yang buruk, ketiga orang itu begitu harmonis. Sampai penyerangan kaum vampir membunuh kedua orang tua Naruto. Menjadikan si blonde yatim piatu sejak umur sepuluh tahun.

Kenangan menyenangkan dan menyedihkan terus berputar di benak Naruto, bagai kaset rusak yang terus disetel ulang. ia menatap hamparan rumput serta jalan setapak yang dibuat indah dari balik jendela kaca lantai dua. Kamarnya.

Pria itu baru saja selesai mengajak kelima orang temannya mengelilingi villa, menjelaskan semuanya dengan pikiran berkecamuk dan membiarkan Sasuke membacanya sesuka hati. Setidaknya ia ingin si Uchiha mengerti bahwa masa lalu mereka mirip. Jadi chemistry yang ia bangun dapat dirasakan Sasuke juga.

Dok dok dok!

Pintu kamar diketuk, tak perlu menoleh untuk mengetahuinya. Cukup berkata 'ya' dan orang itu membukanya tanpa canggung.

Tubuh tegap berbalik, mendapati pria muda yang ia kira sebaya Gaara melihatnya dengan antusias.
"Ada apa, Sai?"

"Err, aku tidak mengganggumu kan?" Tanya si bocah remaja ragu. Naruto sedikit tersenyum, mengisyaratkan si remaja untuk duduk di sofa kamar dan menyusulnya.

Friends, Huh?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang