.
Disclaimer : Massashi Kishimoto.
"Tunggu sebentar, darah ibuku menetralkan racun vampir? Apakah itu seperti penawar?"
Suasana remang laboratorium tidak mencegah Sai melihat keseriusan dalam raut wajah lawannya. Segala kemungkinan pasti ada, tapi darah warewolf dan vampir itu bagaikan minyak dengan air, tak akan dapat bersatu kecuali jika presentase perbandingannya seimbang. Lewat penelitiannya, Sai jadi tahu jika ayah Naruto seorang darah campuran, artinya lelaki itu terlahir dari pernikahan vampir dengan manusia. Dan bukan seorang manusia yang dirubah menjadi vampir, karena Sai pernah mencoba menggabungkan sample darah Kiba dengan Sakura, dan hasilnya jauh berbeda dengan milik Naruto.
Ia tahu, Naruto punya sesuatu yang unik. Dia mungkin manusia, tapi darahnya tercampur dengan tiga ras berbeda. Keunikan itu dapat terlihat dari bau khas yang si blonde keluarkan juga kemampuannya yang dapat digunakan pada banyak pihak. Karena telephat biasanya hanya dimiliki warewolf, dan hanya bisa digunakan pula pada ras mereka, bukan manusia ataupun vampir.
Yang lainnya ia tidak tahu.
"Tidak bisa dibilang seperti itu, karena sejak awal, gen vampir yang ayahmu bawa hanya beberapa persen dari gen manusia. Mungkin nenekmu seorang vampir dan menikah dengan kakekmu yang manusia. Vampir bisa meminum darah manapun, tapi kupikir mereka tidak begitu senang dengan darah warewolf."
"Tapi kenapa Itachi tertarik meminum darahku disaat aku memiliki darah warewolf?"
"Aku tidak yakin, mungkin bukan darah warewolf-nya yang membangkitkan selera makan Itachi tapi darah manusiamu yang tercampur darah vampir warisan."
"Lalu, apa ada cara merubah mereka yang menjadi vampir ke manusia?"
Hela nafas diterima Naruto. Jam masih setia berdetak dan memamerkan iramanya di ruangan mereka. Menghilangkan keheningan dan ikut meramaikan malam gelap. Sai bangkit, berjalan ke arah meja dengan bertumpuk-tumpuk buku di sana, mengamati apa yang pernah ia buka dan terdiam sejenak.
"Sai?" Si pirang memanggil, sepasang safirnya berpendar indah diterpa cahaya lampu, menyorot penuh kekhawatiran pada remaja yang memamerkan punggung."Aku telah membuka semua hasil penelitian ayahmu, dan tidak ada satupun cara merubah mereka. Tapi ada cara lain untuk menekan rasa haus yang biasa vampir campuran rasakan, yaitu dengan obat hasil pengekstrakan darah warewolf. Mungkin itulah kenapa darah warewolf tidak begitu digemari, karena menekan rasa haus sama dengan menghilangkan kesenangan kaum itu sendiri, kecuali jika mereka benar-benar menginginkannya."
Alis pirang berkerut, merasa pernah mengingat jika ayah Minato selalu meminum sebuah kapsul yang bahkan tak ia tahu khasiatnya. Tapi, jika darah warewolf bisa menekan rasa haus vampir, bagaimana dengan darah Naruto sendiri?
"Lalu, Sai, apa darahku juga bisa memberi efek seperti yang kau katakan bila terminum vampir?"Gelengan singkat menjadi jawaban, Sai membalik badan, melihat Naruto dan mulai bersandar santai pada pinggiran meja. Memainkan jemarinya sebelum benar-benar menjawab, "Bila diibaratkan, darah manusia itu seperti alkohol, memabukkan, membuat ketagihan. Kau punya darah percampuran yang --sudah kukatakan, begitu unik, aku tidak tahu apa efeknya, hanya saja, kupikir kau harus berhati-hati. Karena bila Itachi menginginkannya, pastilah itu sangat mengundang selera."
"..."
.
.
.
Hari ini, udara Konoha sangat panas. Mungkin karena awan pekat yang menggantung di langit dan tak berminat sama sekali untuk menjatuhkan muatannya. Membuat udara pengap dan panas yang terserap menyebar serta memenuhi ruang udara. Latihan telah usai beberapa jam yang lalu, menyisakan Sasuke yang masih dilanda gemuruh kesal duduk di bangku taman, melihat betapa cantik ikan-ikan koi yang berenang di kolam air mancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends, Huh?
FanfictionOneshoot tentang dua orang yang mengaku teman. And extra multichap tantangan dari saya sendiri kekeke~ Tidak disarankan untuk yang membenci maleNaru. Ini mengandung bromance Sasuke×Naruto Oneshoot yang saya bikin karena tantangan dari seorang teman...