The Struggle [OPEN PO]

~Twenty Three~Between Two Feeling~

Andre pergi ke sebuah tempat. Tempat yang dikunjungi oleh beberapa orang. Tempat peristirahatan semua orang jika sudah waktunya yakni pemakaman. Pemakaman umum yang berada di kota Bandung. Tanah yang lumayan licin, banyaknya kuburan-kuburan di mana-mana, hawa dingin yang menusuk kulit, dan kabut yang berlalu-lalang. Andre sekarang berada di pemakaman. Ia duduk di sebelah kuburan adiknya dan mencium batu nisan tersebut

"Hai Rulla! Kakak udah datang nih, sekalian kakak udah bawain bunga buat kamu. Kamu suka bungakan? La kakak kangen banget sama kamu, apa kamu ga kangen sama kakak? Kamu kayaknya ga bakalan kangen deh soalnya kamu udah di sisi Tuhan" Andre terkekeh sendiri

"Oh iya Rulla, kakak pengen curhat nih, kamu dengerin ya baik-baik. Kakak ketemu sama cewek, cewek ini namanya Jessy. Dia itu mirip banget sama kamu, sifatnya, apalagi manjanya, dia juga cantik kayak kamu, ngegemesin lagi, dia juga lagi kesepian sama kayak kakak. Kalau kakak bersama dia, kakak selalu inget sama kamu pokoknya dia mirip sama kamu. Kadang kakak nyesel, kakak itu ga berhasil jadi kakak yang baik dan selalu jagain kamu"

"Maafin kakak ya, kakak ga bisa jagain kamu seperti janji kakak. Kakak udah ingkar janji sama kamu, kamu jangan marah ya! La, papah sama mamah itu sama aja, dari dulu sampai sekarang ga pernah peduli-pedulinya. Kapan ya mereka sadar kalau mereka itu cuma mementingkan uang daripada anak sendiri? Apa mereka ga bakalan peduli sampai kapan pun? Apa sih yang ada di otak mereka? Rulla andai saja waktu bisa kembali, kakak akan menyelamatkan kamu dan kakak ga bakalan kesepian kayak gini. Kakak kesepian la, kakak rindu kamu, kakak pengen ngobrol lagi sama kamu, canda bareng, semuanya kakak kangen. Kenapa ya Tuhan memisahkan kita? Tolong ya la bilang sama Tuhan, kenapa dia tega misahkan kita? Apasih salah kita sama Tuhan?"racauan Andre sendiri

"Rulla, ada satu lagi yang perlu kamu tahu. Kata bi Ina mamah sama papah mau cerai, tapi itu juga kalau jadi. Kenapa sih keluarga kita ga bisa seharmonis kayak keluarga orang lain? Seharusnya rumah itu bagaikan tempat perlindungan yang aman, tapi bagi kakak rumah itu ibaratkan kuburan yang sepi dan tak berpenghuni. Kapan kamu bisa kembali ke sisi kakak la? Kakak pengen lihat senyum kamu lagi. Kakak janji kalau kamu kembali ke sisi kakak, kakak akan jagain kamu lebih sungguh-sungguh. Kakak juga akan kenalin kamu sama Jessy, pasti kalian akan akrab deh. Kakak juga janji kalau kamu bisa kembali, kakak akan bahagiakan kamu sekuat tenaga kakak" Andre hanya menggeleng pelan, percuma saja ia berbuat janji lagi.

"La, hari ini ulang tahun kamu. Kalau kamu masih ada kakak pasti akan buat pesta yang mewah dari apapun. Happy birthday Rulla! Semoga kamu bahagia selalu, dan selalu kangen kakak. Rulla kakak pulang dulu ya, ini kakak simpen bunga kesukaan kamu di atas tempat tidur kamu ya" ucap Andre menatap nanar ke arah batu nisan

Ia bangkit berdiri, air matanya ia hapus dengan kasar. Lalu ia melihat seseorang tak jauh dari tempat itu

"Hai mamah! Mamah apa kabar di sana? Semoga baik-baik aja ya. Mah, mamah tau gak? Jessy kangen banget sama mamah. Mamah kangen ga sama Jessy? Mah maafin Jessy ya kalau selama ini Jessy kurang peduli sama mamah, sering ngebangkang, dan ga nurutin mamah. Maafin Jessy juga ya mah kalau Jessy belum bisa jadi anak yang bisa membahagiakan mamah."ucap Jessy yang merintikan air matanya

Andre yang mendengar racauan Jessy hanya menyunggingkan senyumnya.

"Terus ya mah dia itu selalu ada buat aku. Oh iya mah, papah jadi beda loh mah. Mah sekarang aku dikasih uang bulanan 500.000, itu mencakup semua kebutuhan aku. Mah bukannya aku ga bersyukur dikasih uang segitu, tapi mah kebutuhan aku itu banyak mah, mulai dari uang jajan, kalau datang bulan gimana, belum lagi beli buku paket. Mah Jessy juga punya saudara tiri namanya Gita dia itu orangnya centil, banyak gayanya, dimanjain terus sama papah. Mah kembali dong, aku ga ada yang manjain mah. Kak Jony juga kadang sibuk sama kuliahnya. Jadi siapa mah yang mau manjain aku"adu Jessy