02

125 18 4
                                    

Doorrr....

"Lo lagi ngelamun apaan sih.. kok senyum-senyum sendiri?" Yuni yang baru datang dari kantin dan melihat Salma yang sedang melamun, mencoba menggoda sahabatnya itu.

"Iih.. Apaan sih Yun! ,gak ada apa apa kok!, ayo ke Kantin aja lah!!" Salma berdiri dan berusaha mengalihkan pembicaraan.

Yuni menarik lengan Salma hingga dia terduduk kembali. Salma berdecak kesal. Dia tidak bisa membayangkan pertanyaan yang kini ada di kepala Yuni sekarang.

"No..No..No.." Yuni yang tau betul gelagat dari sahabatnya yang ingin mengalihkan pembicaraan tidak bisa diam begitu saja.

"Jangan mengalihkan pembicaraan deh Salma. Lo kenapa? Jatuh cinta ya? Hayoo ngaku."  Yuni berlagak seperti sedang meramal apa yang dilakukan oleh salma dengan mengayun ayunkan kelima jarinya tepat di depan wajah salma.

Salma menepis tangan Yuni.

"Enggak lah"

"Udahlah Salma, jujur aja kali. Gue adalah Yuni, sahabat lo, dan kita udah sahabatan sejak kecil. Setiap detailnya gue tau tentang lo, so... lo ga mungkin bisa boong sama gue. "Yuni melipat kedua tangannya di depan dada.  Tersenyum seolah merasa dia telah menang dihadapan Salma.

"Uuuhhh iya deh iyaa" Salma hanya bisa pasrah karena dia memang tidak pandai berbohong, apalagi pada sahabatnya,Yuni. its impossible

"Aku emang paling gak bisa buat sembunyiin sesuatu dari kamu." lanjutnya lagi. Kali ini Yuni semakin tertawa akan kemenangannya.

"Emang ada apaan sih? Lo jatuh cinta sama siapa? Kok gue gak pernah denger selama ini lo deket sama seseorang." tanyanya menyeringai.
Salma masih diam pada posisinya. Tidak berniat menjawab.

"Aku laper nih.. ke kantin dulu yuk!" ajak Salma lagi.

"Ehh..No!! Cerita dulu baru kekantin." Yuni tak kalah keras kepala dari Salma.

"Lo yakin mau nolak jika gue yang traktir kali ini?" Salma melirik Yuni.

Yuni memutar bola matanya. Berpikir sebentar. "Jadi maksudnya lo mau nyogok Gue nih!"

Sekali lagi Salma berdecak kesal. "Gak mau yaudah, Gue sendiri aja bye!" Salma bangkit dari tempat duduknya. Tidak menghiraukan Yuni yang hanya menatapnya. Dia berjalan keluar kelas hingga suara seseorang menghentikan langkahnya.

"Tunggu Sal! Gue mau" teriak seseorang dari dalam kelas.

Dasar!!

⚜⚜⚜

Istirahat kedua selalu dimanfaatkan oleh dua sahabat itu degan mengisi perut mereka di kantin.Kantin yang cukup luas dengan puluhan stan makanan membuat mereka tidak perlu antri untuk mendapatkan makanan.

Dilengkapi dengan deretan Meja dan Kursi yang cukup banyak bagi kalangan anak SMA.Jadi mereka tidak perlu berebut tempat duduk.

"Bu, nasi goreng dua, sama es teh nya dua ya!!" Salma memesan makanan pada salah satu penjual.

"Iya nduk..pakek telor apa enggak?"

"Emmm, boleh deh." Salma menuju ke tempat duduk di tengah tengah kantin.

Bangku yang biasanya ditempati kedua sahabat itu tidak pernah bisa ditempati siswa lain karena mereka selalu datang paling awal dari seluruh siswa demi mendapatkan sebuah bangku. Bangku dengan nomor 7, nomor kesukaan Salma.

Cinta Dua DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang