08

50 10 0
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu. Salma masih belum beranjak dari bangkunya. Gadis itu masih belum selesai mencatat catatan Sejarah di papan tulis. Karena pelajaran sejarah ditempatkan pada jam terakhir itu membuat nya mengantuk.Tapi mungkin ini rencana tuhan yang sangat tepat bagi salma. Pak Bambang, guru sejarah di kelas X-MIPA 1 sedang tidak hadir karena sedang diklat di Kantor Dinas Pendidikan. Kesempatan itu akhirnya di pakai Salma untuk tidur sejenak, menghilangkan rasa kantuknya.

"Huft.. tinggal dikit lagi" batinnya. Tangannya sudah hampir mati rasa karena catatannya tak kunjung selesai ditulis. Padahal sudah menghabiskan hampir lima lembar buku.

Sementara itu, di samping Salma seorang gadis yang masih setia menunggui sahabat nya itu. Sedangkan teman teman nya yang lainnya sudah pulang meninggalkan sekolah sejak bel pulang berbunyi.

Yuni kini mulai bosan, dia terus menatap jam tangannya. Sudah setengah jam dia menunggu Salma yang masih belum juga menyelesaikan catatannya. Sebenarnya dia sudah janji akan pulang bareng Juna. Saat istirahat tadi Pria itu mengajaknya untuk ke Toko buku.

"Sal..." panggilnya dengan agak gelisah.

"Hem.." gadis itu masih fokus pada pada catatannya dan tak menoleh pada Yuni.

Yuni bingung harus mengatakan apa pada Salma. Dia tidak tega meninggalkan sahabat nya itu sendirian. Tapi dia sudah ada janji dengan orang lain. Hatinya bimbang sekarang.
Kak Juna pasti udah nunggu gue lama,pikirnya. Dia semakin gelisah.

Salma sempat melirik yuni yang kini tengah gelisah. Salma mencoba menerawang wajah Yuni. Dia tau Yuni pasti sedang memikirkan sesuatu. Dia terus memandangi Yuni yang pandangan nya terfokus pada jam tangannya. Kini salma bisa menebak kegelisahan Yuni. " Lo pulang duluan aja, gue nanti bisa pulang sendiri."

Yuni membelalakkan matanya. Bagaimana gadis disampingnya ini tau apa yang akan dia katakan."Tap—"

Belum sempat Yuni berbicara, Salma sudah memotongnya. "Gapapa, lagian ini tinggal dikit kok, lo duluan aja" Salma melemparkan seulas senyum pada Yuni.

Yuni meneguk ludahnya sendiri. "Beneran?" Yuni yang sedikit ragu kembali meyakinkan nya.

Salma tersenyum lagi "Iyaa"

Mengetahui jawaban Salma yang sudah pasti. Yuni tersenyum dan dengan segera bangkit dari kursinya kemudian mulai melangkahkan kaki nya meninggalkan Salma sendiri di kelas itu. Meskipun sedikit tak tega dengan sahabatnya itu.

Tak lama kemudian Salma telah menyelesaikan catatan nya.Kini dia membereskan buku-bukunya. Setelah membereskan buku - bukunya, dia segera menggendong tas nya dan keluar kelas.

Bruukkk

Tanpa disadari , gadis itu menabrak seseorang.
Jidat Salma terbentur tepat di dada seseorang.

"Aduhh..." ucap gadis itu sambil mengelus-elus jidatnya yang memerah.

Saat dia mengangkat wajahnya, kini dia tau dengan siapa dia bertabrakan tadi. Seseorang yang tinggi, kekar. Tak asing lagi bagi seorang Salma. "Elo ngapain di depan kelas gue?" ekspresi Salma berubah menjadi malas.

"Ya mau pulang bareng cewek gue lah" jawab lelaki itu santai.

"Ck!.. ngapain sih gue bisa pulang sendiri Do!" gadis itu memutar tubuhnya 90° dan mulai melangkahkan kaki nya meninggalkan Aldo.

Tak suka dengan perlakuan Salma padanya, Aldo segera meraih pergelangan tangan Salma dan menariknya mundur. Gadis itu membelalakkan matanya. Kini Salma ada di dalam pelukan lelaki itu.

"Lepasin!" Salma mencoba melepaskan dirinya dari pelukan Aldo itu, tapi leleki itu justru semakin mempererat pelukannya. "Gue udah nunggu lo dari tadi. Masa lo nggak ngehargain gue!" bisik Aldo tepat ditelinga Salma.

Cinta Dua DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang