Salma masih mengingat kejadian tadi sore. Tentang semua yang dikatakan Aldo kepadanya.
Sebenarnya aku masih sayang sama kamu
Kalimat itu yang masih terus berputar di otak Salma bagaikan denging an nyamuk yang meminta jatah darah kepada mangsanya, hingga dia tidak bisa memikirkan sesuatu yang lain selain kata-kata itu.
"Ck!menyebalkan. Kenapa dia harus ada di hidup gue lagi sih!" gerutunya sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.
Berjam-jam salma hanya memikirkan hal bodoh itu. Kini dia baru sadar bahwa yang di pikirkannya sejak tadi itu tidaklah berguna sama sekali. Untuk mengalihkan fokus otaknya, Salma membuka laptopnya dan duduk bersila memangku laptop itu. Ia mulai memainkan Game. Mungkin sekedar mengusir rasa stres nya.
Sejam memandangi Laptopnya, Salma merasa lelah. Dia memutuskan untuk mematikan laptop dan beralih dengan beristirahat. Setidaknya dia berharap untuk dapat mimpi indah.
⚜⚜⚜
"Jam segini si Salma kok masih belum dateng juga yaa.. tumben amat", Yuni melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 07.40.
Salma yang berjalan melewati koridor kelas 11 berjalan agak pelan. Bukan untuk mencari perhatian. Itu bukanlah sifatnya. Ia bahkan sangat benci jika ia jadi pusat perhatian orang lain.
Hari ini tubuh Salma lemas. Mungkin karena kejadian semalam, dia jadi kurang Istirahat dan paginya tubuhnya jadi seperti ini.
Sampai diujung pintu kelasnya, Salma memasuki kelas dengan pelan seakan tidak ada energi sama sekali ditubuhnya. Rasanya lemas, kepalanya terasa pusing."Ehhh.. Sal, akhirnya lo dateng juga.. gue kira lo nggak masuk hari ini.. tumben banget sihh.. biasanya aja lo yang dateng lebih dulu daripada gue. Ehh Sal, lo kok pucat sih, gak ada semangat nya lagi, nggak kayak biasanya.. Lo sakit Sal?" Pertanyaan Yuni yang membabi buta dilecutkan begitu saja pada Salma ketika ia baru saja memasuki kelas.
"Ssstttt....satu-satu kali nanyanya. Gue kan jadi bingung mau jawab yang mana dulu. Lagian gue juga gak kenapa-kenapa kok, cuman agak pusing doang."
Tanpa berpikir lama aku langsung mendekat ke arah Salma. Memastikan apakah Sahabat nya kini sedang sakit. Mungkin masih ada sejuta pertanyaan lagi di otaknya.
"Yaa maaf Sal, Gue khawatir banget sama lo. Loe kenapa? Lo telat makan ya? kurang istirahat ya? ehh jangan - jangan gara - gara lo ketemu Aldo kemaren ya?."
Bawel
"Hemmm iya Yun,kema...
"Lo diapain sama si Aldo, biar Gue beri pelajaran dia!!!", Yuni langsung nyolot begitu aja..
"Bentar lah Yun, Gue kan belum selesai bicara'-'
" Ya maaf, gue udah terlajur emosi, karena dia pernah nyakitin sahabat Gue."
"Iyaa.. Gue juga tau itu. Sebenarnya kemaren itu Aldo minta maaf ke gue. Wajahnya seakan melukiskan penyesalan yang amat dalam. Gue merasa kalau dia itu merasa bersalah banget ke Gue yun. Dan yang paling bikin gue shock, Dia ngajak balikan gue Yun." Salma menundukkan wajahnya, tak ingin menampilkan ekspresi wajahnya kini.
"Apa??.. terus Lo terima?"
"Ya nggak mungkin lah, udah cukup dulu dia nyakitin gue. Gue nggak mau hal itu terulang untuk kedua kalinya."
"Ya bagus dehh kalau gitu. Kalau ada apa-apa lo cerita aja, jangan lo pendam sendiri. Lo pusing kan, ayo ke UKS aja!!"
"Ya dehh makasih Yun, kamu emang sahabat terbaikku."
Mereka berjalan menuju UKS ,tak lupa meminta izin kepada ketua kelas untuk meninggalkan jam pertama karena kondisi Salma yang lemas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dua Dunia
Teen FictionKenapa cinta harus hadir, lalu harus berpisah. Salahkah Cinta? atau Salahkah Takdirnya? Lika-liku cinta semasa SMA pasti ada. Dua hati disatukan dalam cinta,meskipun dunia mereka berbeda. Dapatkah seorang Salma Adelina mendapat cintanya?Meskipun ber...