07

53 10 0
                                    


Pagi ini Yuni tampak tergopoh - gopoh. Berlari dari parkiran motor,dan dia harus melewati koridor kelas 11 untuk sampai di kelasnya. "Mampus gue, Pr Fisika itu belom Gue kerjain. Bel masuk nya tinggal lima belas menit lagi! Ck!" gerutu Yuni yang kini semakin mempercepat langkahnya.

Fisika yang termasuk pelajaran yang paling tidak disukai kebanyakan siswa, tapi banyak dari mereka yang lebih memilih jurusan IPA walaupun di dalam jurusan itu, ada yang namanya Fisika.Terlebih lagi guru fisika yang mengajar di X-MIPA-1 adalah guru yang terkenal killer. Guru itu tak segan segan memberi PR yang banyak,bahkan sangat banyak bagi siswa nya. Dia juga tak segan - segan menghukum siswa yang tidak mengerjakan PR.

"Eh cantik.. buru-buru banget" goda seorang cowok yang tak lain adalah Rio, Siswa kelas 11 IPS 3 yang sudah lama mengejar-ngejar Yuni. Tapi dia tidak menghiraukannya.

Yuni hanya meliriknya dengan tatapan sinis.

"Cantik-cantik kok galak."

Yuni hanya diam.

Meskipun Yuni yang tingkahnya lebay, tapi dia tidak suka jika dirinya digoda seperti ini. Dia semakin mempercepat langkahnya.

Salma duduk di bangkunya. Kedua telinganya di sumpal dengan earphone putih miliknya.

Hingga seseorang mengejutkan Salma yang tengah menikmati lagunya. "SALMA!"

Salma yang terkejut segera mencari sumber suara itu. "Ngapain sih elo teriak-teriak! Gue jadi gak fokus dengerin musik tau!" Salma yang tau siapa yang berteriak tadi segera memarahinya.

Yuni memanyunkan bibirnya. "Yaelah..cuma gara-gara musik, lo marahin gue"

"Ck! Iya iya ,ada apa? "Salma melembutkan suaranya dengan sedikit kesal.

"Pr Fisika gue belom gue kerjain sama sekali" Ekspresi Yuni seketika berubah menjadi khawatir. Hal ini bukan hal asing lagi bagi Salma. Dia sudah tau bahwa Yuni adalah seorang siswa yang selalu langganan untuk tidak mengerjakan PR. Apalagi PR Fisika. Bahkan untuk membuka buku Fisikanya ,Salma tidak yakin bahwa Yuni melakukan itu.

"Yaelah.. Ngapain PR Fisika lo pikirin, belum tentu itu PR mikirin elo!" Sahut Shavira yang duduk di belakang Yuni.

Salma dan Lia seketika tertawa terbahak-bahak. Yuni hanya melotot ke arah Shavira.

"Emang lo kira dia manusia apa!" Jawab yuni sinis.

Salma yang sudah selesai dengan PR nya, tak tega dengan Yuni dengan ekspresi khawatir nya. "Nih pr gue. Cepetan lo salin"
Yuni segera memeluk Salma. "Makasih Sal"

Salma hanya tertawa melihat tingkah laku Yuni itu. "Udah Cepetan tinggal 10 menit!'

⚜⚜⚜

Bel istirahat terdengar. Masih ada beberapa siswa yang masih di dalam kelas, mungkin mereka malas ke kantin termasuk Haykal, Juna, dan Reza.

"Gak ke kantin broo!" tanya Juna kepada kedua sahabatnya.Dia bukan sedang lapar. Tapi dia hanya ingin bertemu dengan Yuni, orang yang disukai.

Haykal sibuk membaca sebuah novel,kedua telinganya memakai earphone, jadi dia tidak menghiraukan apa yang dikatakan Juna tadi.

Dilain sisi ,Reza sibuk berbalas chat dengan seseorang. Sesekali dia senyum-senyum sendiri. Ternyata, sekarang dia sedang chat an dengan seseorang cewek.

"Ce-ci-li-a" eja Juna yang ikut menatap ponsel Reza.

Reza yang tau apa yang dilakukan oleh Juna itu kemudian menatap sinis Juna. Juna hanya bisa terkekeh. "Cie-ciee..yang lagi chat an sama Pacarnya" goda Juna dengan mencolek bahu Reza.

Cinta Dua DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang