01

157 18 4
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh kurang seperempat. Kali ini Salma berangkat sekolah diantar oleh Papanya. Bukan karena anak manja, ban sepeda Salma yang bocor dan belum sempat di tambal membuat Salma harus berangkat dengan Ayahnya.

"Yah.. agak cepat lagi dong! hampir terlambat ini!" rengeknya pada Ferdi agar lebih mempercepat laju mobilnya.

Sampai di gerbang sekolah, Salma begitu panik melihat pintu gerbang yang hampir saja akan ditutup, Salma langsung lari secepat yang dia bisa. Mungkin hari ini adalah hari dimana untuk pertama kalinya Salma hampir terlambat.

"Pak..tungguu.." ucapnya pada Pak Kardi, satpam disekolahnya.

"Kamu ini! Tumben kok telat?" tanya Pak Kardi.

"Hehehe iya pak,tadi ada sedikit masalah" jawabnya pada Pak Kardi sambil meringis.

"Emang ada masalah apa?", tanya Pak Kardi yang sepertinya penasaran.

"Ciiieee bapak kepo ya?" Salma mencoba untuk menggoda Pak Kardi.

"Huhh dasar kamu!", dengan sedikit menahan tawa pak Kardi berusaha mencubit pipi Salma. Namun geraknya yang lincah membuat hal itu tidaklah mudah bagi Pak Kardi yang sudah berusia setengah abad, untuk berlari menggapai gadis itu. Salma berhasil kabur darinya.

Di sekolahnya, SMA Castle Salma memang murid yang rajin. Karena hari ini dia yang agak telat, membuat Pak Kardi yang suka bercanda dengannya menjadi heran. Hanya  mungkin karena semalam Salma terlalu banyak makan pedas. Pagi ini perutnya jadi agak bermasalah.

Tanpa membuang waktu lagi, Salma langsung berlari menuju kelasnya, X-Mipa-1 yang termasuk kelas unggulan di sekolahnya.
Dia memang agak pintar, jadi bisa masuk ke kelas unggulan seperti sekarang ini.Tapi kebiasaan yang tidak bisa dia hilangkan adalah rasa malasnya untuk belajar ataupun sekedar memegang buku ketika di Rumah, dia tidak bisa lepas dari yang namanya HP. Maklum Kids Jaman Now.

Salma berlari menyusuri koridor kelas 12, melewati beberapa lorong, karena kelasnya terletak di lantai 2 jadi dia harus melewati koridor kelas 12.

Brukkk! Buku di genggaman Salma seketika jatuh berantakan.

"Huft!! Jalan kok gak lihat - lihat, jadi jatuh kan!", Oceh gadis itu seraya membereskan buku-bukunya yang berserakan.

"Ma.. Ma.. Maaf"
Ucap seseorang yang tengah berdiri dengan agak gelagapan. Laki-Laki yang belum pernah ia jumpai selama sebulan dia bersekolah di sini. Seketika itu pula Salma melihat mata laki-laki itu dan terdiam seketika saat menatap matanya coklatnya yang begitu indah.

Tersadar bahwa mereka sedang bertatapan, Salma mengalihkan wajahnya dengan kikuk ke arah buku-buku di genggamannya.

"Maaf" ucapnya sekali lagi, begitu lirih tapi masih dapat terdengar di telinga Salma. Belum sempat Salma menjawab permintaan maafnya, Laki - laki itu keburu pergi, berlari, dan hilang di antara kerumunan siswa, seakan Dia Lenyap oleh waktu.

Belagu banget tuh cowok!

Salma kesal, begitu mudahnya laki-laki itu melakukan kesalahan, kemudian meminta maaf, lalu pergi begitu saja.

Awas aja tuh cowok ya!

Bersambung....

Cinta Dua DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang