PART 1

501 80 29
                                    

"Mereka akan datang hari ini?"

Salsa membulatkan matanya sempurna dan terperangah mendengar pernyataan dari wanita paruh baya yang dipanggil "ibu" oleh gadis manis itu. Sedangkan Rini, hanya bisa terdiam melihat ekspresi putrinya yang menurutnya sangat aneh.

"Iya, mereka akan datang hari ini." Jelas Rini

Seketika ruang tamu di rumah nan minimalis berdesain modern itu tiba-tiba hening seketika. Hanya bunyi jangkrik lah yang berkuasa di indra pendengaran mereka.

Melihat suasana yang sedikit canggung. Akhirnya Rini membuka pembicaraan dengan memberikan pertanyaan kepada putrinya. Dan pertanyaan itu benar-benar membuat jantung Salsa berdegup dengan kencang.

"Kamu ingin bertemu dengan mereka?"

Salsa pun menatap kedua manik hitam itu secara bergantian. Di otaknya, Salsa memang begitu penasaran akan pemilik rumah kosong di depan rumahnya itu. Dan ia memang ingin bertemu dengan mereka. Entah apa alasannya, bahkan Salsa pun tidak tau mengapa ia begitu penasaran.

"Iya bu, aku ingin bertemu dengan mereka." Salsa tersenyum simpul

"Hmm, alasannya kenapa? Sebelum ini ibu lihat, kamu gak pernah seperti ini."

"Entahlah bu, aku juga gak tau alasannya kenapa. Tapi, hatiku mengatakan bahwa aku harus bertemu dengan mereka." Jelas Salsa

Rini hanya bisa menghembuskan nafasnya perlahan, dan ia pun menggenggan tangan putri kecilnya itu dan menatapnya lekat.

"Ibu tau, kamu pasti sangat penasaran dengan mereka. Selama 5 tahun kamu memendam rasa penasaran itu di dalam hatimu. Dan akhirnya, rasa penasaran itu sebentar lagi akan terobati."

Salsa tersenyum manis mendengar perkataan dari ibunya tadi. Lalu, ia pun menoleh dan menatap rumah kosong itu melalui kaca rumahnya.

"Siapa kalian sebenarnya? Aku ingin bertemu." Batin Salsa

***

"Alden!" Teriak wanita paruh baya itu dari dalam mobil.

"Iya mah tunggu."

Pria yang memakai kaus oblong yang dilapisi dengan baju kemeja dan levis yang senada itu berlari keluar rumah dengan ransel di bahunya, lalu ia mengunci pintu rumah terlebih dahulu sebelum ia masuk ke dalam mobil.

Setelah ia berada di dalam mobil, seluruh anggota keluarganya menatapnya dengan tatapan tajam. Seolah-olah ia hendak di interogasi.

"Kamu ini lama banget sih. Kayak perempuan aja. Lelet!" Sindir Arya

"Ntah, abang itu lelet banget. Kayak cewek!" Bela yang duduk di samping Alden pun meningkah sambil melirik ke arah Alden sekilas.

"Jadi laki-laki ribet banget sih!" Omel Rini

"Mama kayak gak tau aja, kalo anak mama yang satu itu banci." Daffa tersenyum miring.

"Iya iyaa aku minta maaf. Aku gak akan kayak gitu lagi."

Setelah aksi ejek-mengejek selesai. Akhirnya, keluarga kecil itu berangkat dengan kecepatan maksimal karena perjalanan yang mereka tempuh sangatlah jauh, dan memakan waktu cukup lama.

Sulaman Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang