Day 2
Pagi itu cuacanya memang agak dingin. Aku juga tidak mengerti mengapa semesta bersedih. Mungkin ia tau perasaanku. Maka sebab itu, ia memberikan hujan pada malam harinya. Cuaca masih sangat mendung. Hitam seperti keadaan hatiku saat ini. Mungkin rumput halaman rumah ku juga masih basah, sisa dari rintikan air hujan semalam.
Aku bangkit dari tempat tidurku. Bergegas mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah.
Setelah selesai mandi dan sarapan. Akupun pamitan dengan kedua orangtua ku."Mah pah aku berangkat sekolah dulu ya. Assalamualaikum "
"Walaikumsallam hati-hati di jalan ya nak"
"Iya mah pah"
Seperti biasanya aku sekolah hanya jalan kaki saja. Sebab wilayah sekolahku tidak jauh dari tempat tinggalku. Mungkin bagiku sekolah hal yang paling menyenangkan. Ya menyenangkan, karena dari sinilah aku belajar menjadi orang yang kuat. Menutupi semua apa yang aku rasakan sebenarnya. Dan apapun ocehan yang tidak mengenakkan telingaku selama ini, hanya bisa aku tanggapi dengan senyuman bohong yang terpaksa aku lakukan.
"Sore anter gua lee"
"Kemana? "
"Ke mall atau kepasar lah. Menurut lu yang pas buat kado ultah itu apa? "
"Sweater atau hodie aja Jes"
"Halah ga lah gua mau kasih yang beda"
"Apa? "
"Yang muslim-muslim gitu. Beli yang kaya begituan kan anti maenstream lee"
"Ehh bagus tuh kalo emang lu mau"
"Mantep dah lu emang the best banget dah lee"
"Giliran ada mau nya lu muji-muji gua kampret"
"Helah lu kenapa si hah. Ga senang hah? "
"Terserah jess terserah apa kata lu" respon lee mengalah.
Yahh begitu kalau sudah dengannya. Lee Atmawijaya namanya. Kami berdua memang seperti saudara kandung. Ibu lee dengan ibuku memang sudah berteman lama. Dan kebetulan saja selama 11 tahun sekolah, aku satu sekolah terus dengannya.
Namaku Jessie Vitaloka. Aku memang lemah dalam soal hitung-hitungan, aku juga ga jago bikin kata-kata puitis. Tapi aku terkenal tukang galau, dan paling gabisa diam di kelas. Wajar anak remaja.Sepulang sekolah, aku menunggu lee. Aku kan sudah janji minta di temani beli kado olehnya.
"Gua nunggu lu di parkiran dari tadi, lu darimana aja si lee"
"Elah gua ke kantin bentar, mau beli makan"
"Badan udah kaya badak, masih aja lu timbunin makanan"
"Halah daripada lu ga tinggi-tinggi. Makan banyak, tapi badan kaya orang kurang gizi"
"Idih bacot betul. Sirik aja lu sama gua"
"Kebanyakan ngomong, udah ayo nanti keburu sore"
~Kenyataannya semua pengorbanan ini aku lakukan dengan senang hati. Tiada rasa benci sedikitpun kepada dirimu. Aku sudah merencanakan ini sejak lama.~
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak [COMPLETED√]
Kurzgeschichten"Kalau aku tahu akhirnya seperti ini, aku lebih memilih tidak mengenalmu. Apa lagi? Kenapa? Kenapa aku harus mengenalmu,menjalani kenangan yang indah. Kalau akhirnya kamu malah memilih dia sebagai pasangan barumu. Dan aku? Yang sudah kau timbuni de...